Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konflik AS-China Mengerucut, Media-media Beijing Beri Trump Kritikan Pedas Terkait Corona

Konflik AS-China Mengerucut, Media-media Beijing Beri Trump Kritikan Pedas Terkait Corona Kredit Foto: Redaksi 1
Warta Ekonomi, Beijing -

Sejumlah media pemerintah China ramai-ramai menyerang pemerintah Amerika Serikat (AS) karena terus menyalahkan Beijing atas pandemi virus corona baru (Covid-19). Dalam serangan verbalnya, media-media tersebut menilai Washington sebagai negara kekuatan dunia yang berdarah dingin, tapi tak kompeten mengatasi pandemi di dalam negerinya.

Xinhua, media yang dikelola pemerintah China, dalam editorialnya menyebut Washington egois, berdarah dingin dan kekuatan dunia yang tidak becus. Editorial yang diterbitkan hari Rabu (29/4/2020) itu berjudul; "Bashing China over pandemic despicable, futile",

Baca Juga: Rasisme di Tengah Pandemi: Warga Afrika di China Ditolak Belanja hingga Tidur di Jalan

Serangan pedas itu dididuga sebagai pembalasan atas klaim Presiden AS Donald Trump pada Senin lalu yang menyatakan China seharusnya bisa menghentikan virus corona sebelum menyapu seluruh dunia.

"(Pemerintahan Trump) sedang menyalahkan China untuk menutupi kegelapannya sendiri, ketidakmampuan dan akuntabilitas dalam menangani wabah di Amerika Serikat," bunyi editorial Xinhua.

"Jika pemerintahan Trump benar-benar bertanggung jawab untuk rakyat Amerika, masuk akal dan mampu menanggapi epidemi, itu harus berhenti mengalihkan kesalahan kepada China, dan menjelaskan kepada dunia apa yang telah dilakukan dan apa yang terjadi di Amerika Serikat," lanjut editorial tersebut.

Artikel itu juga mengecam Trump tentang dukungannya untuk penyelidikan independen tentang asal-usul virus, yang menggambarkannya sebagai "noda pada China".

"AS mengolesi China atas sumber dan penanganan pandemi COVID-19 telah meningkatkan mentalitasnya yang egois dan berdarah dingin yang menurunkan statusnya sebagai kekuatan yang bertanggung jawab dan kompeten," imbuh editorial Xinhua.

“China telah memperjelas apa yang telah dilakukannya untuk menyediakan informasi bagi seluruh dunia tentang pencegahan dan pengendalian epidemi. Masalah melacak asal virus sangat rumit, dan sejauh ini tidak ada kesimpulan yang dapat dibuat."

Global Times, media yang juga dikelola pemerintah China menyerang AS dengan editorial berjudul;"1 million COVID-19 infections show US no super power".

“AS adalah rumah bagi lebih dari 300 juta orang. Jika proporsi infeksi yang sama terjadi di China, negara dengan lebih dari 1,4 miliar orang, 4 juta orang akan terinfeksi, sekitar 50 kali lebih banyak dari jumlah sebenarnya yang dilaporkan," bunyi editorial tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: