Gara-gara Pandemi Corona, Kamp Pengungsi Terbesar di Kenya Ditutup
Kenya telah memerintahkan penutupan penuh dua kamp, yang saat ini menampung lebih dari 400.000 pengungsi, di tengah kekhawatiran bahwa kondisi tidak bersih dan padat di sana ideal untuk penularan virus corona (COVID-19).
Menteri Kabinet Dalam Negeri Fred Matiang’i mengumumkan penutupan kamp pengungsi Kakuma dan Dadaab melalui sebuah posting di akun Twitternya, dan “memerintahkan penghentian pergerakan masuk dan keluar dari” kedua kamp tersebut.
Baca Juga: Bukannya Ditolong, Pria Kenya yang Positif Corona Malah Dipukuli sampai Tewas
Diwartakan Russia Today, penutupan itu berlaku mulai Rabu (29/4/2020).
Menurut kementerian kesehatan Kenya, sejauh ini negara itu telah memiliki total 374 infeksi yang dikonfirmasi dan 14 kematian terkait virus corona.
Kenya bukanlah negara pertama yang menghadapi masalah terkait dengan kamp-kamp pengungsi di tengah pandemi virus corona.
Awal bulan ini Yunani mengkarantina dua kamp pengungsi ini setelah warga di sana dinyatakan positif terkena virus.
Organisasi bantuan internasional, kelompok hak asasi manusia, dan dokter telah memperingatkan tentang risiko yang terkait dengan kamp-kamp pengungsi internasional sejak awal wabah Covid-19.
Kombinasi dari sanitasi yang buruk dan akomodasi yang penuh sesak, di mana jarak sosial praktisnya mustahil, menjadikan fasilitas ini tempat berkembang biak yang sempurna untuk penyebaran virus corona baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto