Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Remdesivir?

Apa Itu Remdesivir? Perawat Covid-19 dengan menggunakan APD | Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Mereka yang diberi obat dapat meninggalkan rumah sakit dalam 11 hari rata-rata dibandingkan 15 hari yang dibutuhkan mereka yang tidak diberikan remdesivir. Obat ini juga dapat membantu mencegah kematian, tetapi efeknya belum cukup besar untuk diketahui oleh para ilmuwan.

Awalnya Remdesivir dikembangkan untuk mengatasi wabah Ebola dan virus sejenisnya. Cara kerja dari obat remdesivir ini disebutkan mampu menghentikan replikasi virus dengan menghambat enzim viral utama, RNA polimerase (enzim yang membantu mempercepat proses pembentukan RNA) yang bergantung pada RNA.

Remdesivir juga dinilai aman pada pengidap Ebola dan tidak menyebabkan efek buruk. Melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remdesivir menunjukkan potensi perbaikan klinis yang baik terhadap virus Ebola dan infeksi filovirus.

Rincian lengkap terkait ini belum dipublikasikan, tetapi para ahli mengatakan itu akan menjadi "hasil yang fantastis" jika dikonfirmasi. Mereka juga mewanti-wanti bahwa remdesivir bukan "peluru ajaib" untuk penyakit ini.

Menurut para ahli sebagaimana dilansir BBC di Jakarta, Senin (4/5/2020) obat yang mumpuni melawan Covid-19 diyakini akan menyelamatkan nyawa, mengurangi beban rumah sakit, dan memungkinkan pelonggaran karantina wilayah.

Selain Remdesivir, obat lain yang sedang diselidiki untuk Covid-19 adalah obat untuk malaria dan HIV, yang dapat menyerang virus serta dapat menenangkan sistem kekebalan tubuh.

Anti-virus dipercaya mungkin lebih efektif pada tahap awal, dan obat-obatan kekebalan efektif di tahap selanjutnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: