Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Kasus Virus Corona Perdana di Prancis Ada Sejak Desember 2019, Kok Bisa?

Waduh! Kasus Virus Corona Perdana di Prancis Ada Sejak Desember 2019, Kok Bisa? Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran. | Kredit Foto: Twitter/@Olivierveran
Warta Ekonomi, Paris -

Dokter di Prancis mengungkapkan bahwa kasus pertama virus corona di negara itu sebenarnya telah terjadi pada Desember 2019, jauh lebih awal dari yang sebelumnya diduga.

Dr. Yves Cohen mengatakan bahwa seorang pasiennya yang didiagnosis menderita pneumonia di dekat Paris pada 27 Desember sebenarnya memiliki virus corona. Dia mengatakan kepada media Prancis bahwa swab dari pasien tersebut, yang diambil saat itu baru-baruini diuji dan menunjukkan hasil positif Covid-19.

Baca Juga: Meningkat Tajam, Sudah 21.000 Pasien Meninggal Akibat Virus Corona di Prancis

 

Pasien, seorang pria berusia 50-an yang telah pulih sepenuhnya, mengatakan dia tidak tahu di mana dia tertular virus karena dia belum pernah ke daerah yang terinfeksi.

Berita ini berarti virus corona baru mungkin telah tiba di Prancis hampir sebulan lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

 

Hingga saat ini, tiga kasus pertama dari virus corona di negara itu telah dikonfirmasi pada 24 Januari.

Di antara ketiga kasus tersebut, dua di antaranya pernah ke Wuhan, China, di mana wabah pertama kali terdeteksi, sedangkan yang ketiga adalah anggota keluarga dekat.

Dr. Cohen, kepala kedokteran darurat di rumah sakit Avicenne dan Jean-Verdier dekat Paris, mengatakan kepada stasiun televisi Prancis BFMTV bahwa ia baru-baru ini memeriksa file-file pasien yang dirawat dengan gejala mirip flu pada Desember dan Januari.

Secara total dia menguji swab 14 pasien, katanya.

"Kami menguji ulang usap hidung yang dilakukan pada saat itu sehubungan dengan diagnosis lain, untuk mencoba dan menemukan jejak virus corona," katanya sebagaimana dilansir BBC, Selasa (5/5/2020).

"Dari 14 pasien, satu dites positif. Kami mengujinya dua kali lagi untuk memastikan tidak ada kesalahan. Dan dua kali, hasilnya positif."

Dr. Cohen mengatakan dia telah memberi tahu Badan Kesehatan Nasional (ARS), dan mendesak para ahli virus lain untuk menguji ulang swab di rumah sakit mereka untuk Covid-19.

Laporan lengkap akan dirilis pekan ini, dan akan diterbitkan oleh International Journal of Antimicrobial Agents, tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: