Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi, Ini Bantahan Terbaru Anies Baswedan

Lagi, Ini Bantahan Terbaru Anies Baswedan Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali membantah bahwa persiapan Bantuan Sosial bagi warga terdampak virus corona atau Covid-19 dilakukan secara mendadak.

Pernyataan Anies berbeda dengan ucapan anak buahnya, Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin.

Menurut Anies, Bansos sudah direncanakan sejak lama. Bahkan, ia mengklaim Bansos sudah dibahas pada 30 Maret, selisih sekitar 10 hari dari penyaluran Bansos pertama yakni 9 April.

Ia mengatakan pihaknya sudah terpikir penyaluran Bansos sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku. 

Baca Juga: Gak Terima Dibilang Tak Sanggup Bayar Bansos, Anies Langsung Pamer Duit Segini Bos!!

Baca Juga: Apa!! Sri Mulyani Coba Jegal Anies di 2024, Gerindra Nih yang Ngomong

"Kami sudah menerapkan pembatasan itu sebelumnya dan rakyat akan kesulitan pangan jika belum ada bansos pangan sejak PSBB diberlakukan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/5/2020).

Lanjutnya, ia juga menyatakan bahwa pemberian Bansos yang dimulai 9 April kemarin, bertujuan untuk menutup kekosongan bantuan di masa PSBB. Sebab, Pemerintah Pusat baru akan membagikan paket bantuan pada 20 April.

"Sehingga, kami Pemprov DKI Jakarta telah membagikan bansos terlebih dulu untuk mengisi kekosongan itu," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan jika program Bansos tak dibuat mendadak, maka tak ada keterlambatan dalam menyiapkan barang untuk paket Bansos.

"Sebenarnya keterlambatan itu karena kita mendadak. Jadi, kalau gak mendadak harusnya bisa kita lakukan," ujar Arief di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/5).

Tak hanya itu, Anies juga membantah pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut Pemprov DKI tidak punya biaya untuk Bantuan Sosial (Bansos) corona atau Covid-19.

Terkait itu, Anies pun mengklaim sudah menyiapkan anggaran Rp5 triliun untuk program tersebut. Ia mengatakan anggaran itu termasuk dalam Biaya Tak Terduga (BTT).  

"Terkait kesediaan anggaran pelaksanaan bansos, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan anggaran dalam bentuk Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 5,032 triliun," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (8/5).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: