Tesla telah menandatangani perjanjian dengan Bank China untuk fasilitas pinjaman tanpa jaminan senilai 4 miliar yuan (sekitar Rp8,4 T).
Kredit itu akan digunakan untuk ekspansi produksi lanjutan di Gigafactory Shanghai, menurut dokumen pengajuan perusahaan.
Cabang dari Bank Industri dan Komersial China di Kawasan Perdagangan Bebas Shanghai jadi pemberi pinjaman. "Sebelumnya, bank itu telah terlibat dalam pinjaman berjangka senilai 9 miliar yuan yang dipinjam Tesla pada Desember 2019," laporĀ KrAsia, dilansir Sabtu (9/5/2020).
Baca Juga: Bisnis Penerbangan Lesu dan Jatuh Tempo Utang Bulan Depan, Gimana Nasib Garuda?
Selama sepekan terakhir, Tesla telah menghentikan produksi di Shanghai, satu-satunya pabrik yang masih beroperasi di tengah pancemi COVID-19, menurutĀ Nikkei Asian Review.
Perusahaan berujar, "Tesla Shanghai telah menyesuaikan produksi normal karena uji coba dan pemeliharaan jalur produksi yang dilakukan selama liburan. Semua pekerjaan sedang dieksekusi sesuai rencana."
Tesla juga berencana membuka kembali pabrilnya di California, Jumat (8/5/2020). Namun, pejabat lokal belum mengizinkannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: