Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupanya... Kedatangan 500 TKA China ke Sultra Buat 3.000 Tenaga Kerja Lokal Dapat Pekerjaan

Rupanya... Kedatangan 500 TKA China ke Sultra Buat 3.000 Tenaga Kerja Lokal Dapat Pekerjaan Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) China di Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara terus menuai polemik. Karena jika 500 TKA China yang akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) ini sampai tidak jadi didatangkan, sebanyak 3.000 lebih tenaga kerja lokal terancam kehilangan pekerjaannya.

External Affairs Manager PT VDNI, Indrayanto, mengatakan, alasan rencana kedatangan 500 TKA China ke PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) ini bertujuan untuk mengerjakan 33 tungku semelter milik PT OSS yang nantinya akan digunakan 3.000 lebih karyawan lokal untuk bekerja. Mereka bekerja sebagai tenaga operator maupun sebagai tenaga kerja kasar.

Baca Juga: Menko Luhut Sebut TKA China Bakal Masuk Lagi ke Indonesia Bulan Juni

"Jadi, 33 tungku semelter yang harus diselesaikan oleh TKA ini tempat untuk 3.000 lebih tenaga kerja lokal bekerja yang telah lolos dalam perekrutan sebagai karyawan perusahaan," kata Indrayanto beberapa waktu lalu.

Menurut dia, kedatangan 500 TKA China ini sangat dinanti oleh ribuan calon pekerja lokal yang telah dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan karyawan di perusahaan pemurnian nikel tersebut.

"Meskipun demikian, pihak perusahaan tidak mau terburu–buru dan tetap menghormati keputusan yang diambil Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Kabupaten Konawe untuk menunda kedatangan 500 TKA China ini sampai situasi tanggap darurat dicabut oleh pemerintah pusat," timpalnya.

Sementara itu, menanggapi hal ini, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa yang sebelumnya menolak keras kedatangan ratusan TKA China akhirnya legowo mereka tak lagi menolak melainkan meminta agar pengiriman TKA ini ditunda sementara sampai darurat bencana nasional terkait wabah virus corona ini dinyatakan telah berakhir atau dicabut.

"Regulasinya kan sudah ada, tapi kan belum bisa. Suasana kebatinan kita sekarang kan belum menerima hal itu. Ya kita tundalah," kata Gubernur Ali Mazi.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengharapkan TKA yang datang nantinya telah bersih dari gejala virus corona dan telah melakukan pemeriksaan sesuai setandar penanganan Covid-19 dan setelah tiba terlebih dahulu dikarantina selama 14 hari. Sebelumnya, kedua kepala daerah ini menolak keras kedatangan 500 TKA asal China masuk bekerja di wilayah Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara.

Sebanyak 500 TKA China yang direncanakan masuk bekerja di Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara akan dilakukan secara bertahap sama seperti biasanya sebelum terjadinya Covid-19 ini. Pihak perusahaan telah melakukan berbagai tahapan mulai dari pemeriksaan kesehatan dengan standar Covid-19, hingga kelengkapan dokumen.

Dari 500 TKA China yang akan didatangkan, tidak semua bekerja sebagai tenaga kerja di perusahaan PT VDNI dan OSS. Ada juga yang hanya bekerja khusus konstruksi untuk pembangunan 33 tungku semelter yang belum terselesaikan untuk mempekerjakan 3.000 lebih tenaga kerja lokal yang telah dinyatakan lulus sebagai karyawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: