Gushcloud International Peroleh Kenaikan Pendapatan 50% di Tengah Pandemi Covid-19
Pandemi global Covid-19 yang melahirkan physical distancing membuat Gushcloud International, perusahaan yang bergerak di bidang digital talent dan marketing global yang berpusat di Singapura, berupaya untuk membuat strategi dengan membuat beberapa program maupun konten digital sehingga dapat dengan mudah dikonsumsi oleh masyarakat meskipun dari rumah. Dengan upaya ini, Gushcloud menghasilkan pertumbuhan pendapatan lebih dari 50% pada kuartal pertama 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
"Ketika Covid-19 muncul pada bulan Januari lalu, kami melihat beberapa brand pada awalnya mencerna situasi yang ada sebelum berani untuk beriklan kembali. Menjelang akhir Februari 2020, kami melihat kepercayaan kembali pulih sehingga brand berupaya memanfaatkan peluang ini untuk menjangkau konsumen yang menghabiskan lebih banyak waktu di platform konten digital," jelas Althea Lim, CEO Gushcloud International.
Baca Juga: Inovasi Digital dalam Muslim 4.0
Berdasarkan data yang didapatkan dari eMarketer, social distancing yang diimbau pemerintah secara global membuat pengiklan mengeluarkan biaya lebih rendah sekitar US$20,3 miliar atau setara dengan Rp3 triliun pada iklan out-of-home (OOH) dibandingkan dengan sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Dengan begitu, Gushcloud berupaya untuk menghadirkan peluang konten baru pada platform digital, seperti halnya live-commerce dan streaming.
Di Singapura, Gushcloud telah meluncurkan live-commerce bersama talent terkemuka Nurul Aini ("Life with Nurul Aini") dan Eunice Annabel Lim ("Good Vibes with Eunice Annabel"). Keduanya menghasilkan transaksi lebih dari S$3,500++ atau setara dengan Rp37 juta dalam live-commerce yang berlangsung selama 1 jam ini.
Andrew Lim, CFO dari Gushcloud International, mengungkapkan bahwa live-commerce meningkat pesat dalam 5 tahun terakhir. "Gushcloud melihat peluang bisnis dalam program live-commerce bersama dengan talent kami. Itulah sebabnya kami memutuskan untuk berinvestasi dan membuka peluang bisnis dengan digital talent yang kami miliki. Kami percaya, ini merupakan evolusi bagi konten digital ke depannya," ungkap Andrew.
Sementara di Indonesia, The Darwins, salah satu talent dari MADE Entertainment yang merupakan pasangan suami istri Marcell Darwin dan Fasty Nabila, juga telah berhasil melayarkan live-commerce pada akun Instagram mereka. Selain live-commerce, Gushcloud Indonesia juga melakukan beberapa program digital dengan beberapa exclusive talent di bawah management-nya seperti Aaliyah Massaid, Amel Carla, Aldy Maldini, Yusuf Mahardika, Rafiendra Bramasta, dan lainnya termasuk beberapa program bersama dengan beberapa media.
"Fokus kami saat ini adalah membantu klien-klien kami untuk tetap mempertahankan kesadaran merek mereka di tengah situasi pandemi ini. Wabah Covid-19 juga membawa beberapa perubahan dalam kebiasaan konsumsi digital seperti meningkatnya konsumsi YouTube dan Livestreaming,"Â ungkap Oddie Randa, Country Director Gushcloud Indonesia.
Kedua hal itu, lanjut Oddie Randa, menjadi fokus eksperimen Gushcloud dalam 3 bulan terakhir. Hal tersebut membantu Gushcloud dalam memberikan jasa dan rekomendasi yang tetap relevan di tengah menurunnya animo pemasar terhadap belanja iklan.
Tak hanya pendapatan, pada kuartal pertama tahun 2020, Gushcloud telah berhasil menambah exclusive talent di bawah management Gushcloud Talent Agency (GTA), di antaranya: The Prince Family (Amerika Serikat), Lily Maymac (Australia), Kmoore the Goat (Amerika Serikat), Reomit (Korea Selatan), Jane Chuck (Malaysia), Binko (Thailand), dan Ying Tze (Malaysia).
Dengan hadirnya beberapa talent ternama di bawah management GTA, makin memperkuat posisi Gushcloud sebagai pemimpin dalam industri talent management global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: