Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ilmuwan di Dubai Bilang Ada 70 Mutasi Berbeda dari Virus Corona, Hal Normal?

Ilmuwan di Dubai Bilang Ada 70 Mutasi Berbeda dari Virus Corona, Hal Normal? Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Dubai -

Dua jenis virus corona Covid-19 dengan 70 mutasi berbeda telah ditemukan di Uni Emirat Arab (UEA). Sejauh ini, di seluruh dunia para peneliti telah mengidentifikasi tiga jenis virus corona Covid-19, termasuk strain utama (strain A), dan dua strain lainnya (B dan C) yang diturunkan.

Juru bicara ilmuwan Alawi al-Sheikh mengatakan, untuk menentukan jenis virus corona yang ada di UEA, para peneliti melakukan penelitian menggunakan temuan dari 49 pasien virus corona. Mereka juga menganalisis urutan genetik lengkap untuk 25 dari kasus awal yang terdeteksi di negara itu.

Baca Juga: Gawat! Virus Corona Bermutasi 30 Kali Lipat Lebih Kuat

Al-Sheikh mengatakan, berdasarkan 25 kasus, peneliti menemukan bahwa 24 di antaranya memiliki strain B. Sebagian besar kasus ditemukan pada pasien yang telah melakukan perjalanan ke Eropa atau melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi virus corona. Kasus lain terdeteksi pada seorang turis China yang tiba dari Wuhan dan memiliki strain A.

Temuan itu juga mengindikasikan adanya 70 mutasi berbeda dari virus corona di UEA. Sebanyak 17 di antaranya belum diidentifikasi untuk menentukan urutan virusnya.   

"Ini merupakan pencapaian bagi UEA di mana negara kami berkontribusi pada upaya komunitas ilmiah global untuk memahami Covid-19 dengan memberikan informasi ini ke basis data penelitian internasional untuk para ilmuwan dan peneliti," ujar al-Sheikh, dilansir Al Arabiya.

Al-Sheikh menjelaskan, ketika seseorang terinfeksi virus apa pun, termasuk Covid-19, virus tersebut mengambil alih sel manusia. Mereka mengubahnya menjadi pabrik yang menghasilkan jutaan virus baru. Perubahan kecil terjadi pada strain genetik virus di mana strain baru, atau varian genetik dikembangkan.

"Ini normal karena sebagian besar perubahan genetik ini tidak benar-benar mengubah sifat virus atau gejalanya," kata al-Sheikh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: