Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apple Niat Pindah 20% Kapasitas Produksi dari China ke India, Mitranya Ambil Langkah Besar!

Apple Niat Pindah 20% Kapasitas Produksi dari China ke India, Mitranya Ambil Langkah Besar! An Apple logo hangs above the entrance to the Apple store on 5th Avenue in the Manhattan borough of New York City, July 21, 2015. | Kredit Foto: REUTERS/Mike Segar
Warta Ekonomi, Bogor -

Pabrikan asal Taiwan yang merakit perangkat Apple, Wistron, berencana menyalurkan 165 juta dolar AS ke fasilitas produksi terbaru di Bengaluru, India.

Niat itu lahir karena Apple sedang mengalihkan 20% kapasitas produksi dari China ke India. Perusahaan Amerika itu menargetkan meningkatkan pendapatan manufaktur di India menjadi sekitar 40 miliar dolar selama lima tahun ke depan.

Foxconn dan Wistron akan menjadi mitra kontrak Apple di India, karena itu Wistron telah bersiap-siap. "Investasi Wistron strategis karena sudah melihat minat yang meningkat dari klien, termasuk Apple, di bidang manufaktur India," kata narasumber perusahaan, dikutip dariĀ Economic Times, Kamis (14/5/2020).

Baca Juga: Amerika: Hacker China Coba Bobol Informasi Penelitian Corona Milik Kami, Waduh??

Baca Juga: Trump Kembali Perpanjang Boikot Rantai Pasokan Huawei, Enggak Jadi Damai?

Pada Februari lalu, Wistron memulai perakitan printed circuit board (PCB) untuk iPhone. Sebelumnya, Wistron hanya merakit iPhone SE, iPhone 6S, dan iPhone 7 di pabrik Peenya, dekat Bengaluru.

LaporanĀ Reuters saat itu menyebut, "produsen kontrak itu tengah membangun pabrik kedua di Narasapura dan menargetkan memproduksi 8 juta smartphone tiap tahun lewat fasilitas tersebut."

Perusahaan yang bermarkas di Taipei itu telah menginvestasikan 212 juta dolar AS pada September lalu, demi membangun pabrik baru itu.

Perlu diketahui, India dilaporkan menyediakan tanah seluas 461.589 hektare untuk merayu perusahaan asing memindahkan fasilitas dari China ke negaranya. Per April 2020, Pemerintah India telah menjangkau lebih dari 1.000 perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: