Cegah Covid-19, Avrist Ajak Masyarakat Jalankan Gaya Hidup Sehat Secara Holistik dan Sederhana
Situasi pandemi Covid-19 yang mendunia ini menimbulkan rasa kepanikan dan cemas. Seluruh masyarakat di dunia dikurung di rumah masing-masing menjalankan karantina mandiri. Orang terisolasi dari keluarga dan teman, serta sistem perawatan kesehatan pun sudah mencapai batasnya. Bagaimana kita bisa melewati masa yang penuh tantangan ini tanpa merasa stres dan tertekan?
Kecemasan akan berdampak pada diri. Rasa terisolasi, kekhawatiran kita pada orang-orang terkasih yang berisiko, serta penyebaran berita mengenai pandemi Covid-19 menguras tenaga, membebani pikiran, serta membuat kita kewalahan. Apa yang harus kita lakukan agar tidak kewalahan dari kepanikan?
Baca Juga: Siap Masuk Top 15 Asuransi Indonesia, Avrist Assurance Perkuat Jalur Distribusi Asuransi Kumpulan
Menyikapi hal tersebur, PT Avrist Assurance (Avrist Assurance) menggalakkan gerakan kesehatan bertajuk Wellness Made Easy: sebuah manifestasi atas rekomendasi World Health Organization (WHO) mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan holistik melalui pikiran, tubuh, dan jiwa.
WHO mengatakan bahwa bahwa kondisi pandemi Covid-19 ini telah membuat perubahan besar pada rutinitas harian kita. Perubahan-perubahan ini bisa sangat sulit bagi mereka yang memiliki tantangan kesehatan mental. Perasaan stres dan bingung merupakan sebuah dampak alami yang dapat terjadi di tengah masa krisis ini. Untungnya, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental kita.
Rasa cemas dan gelisah datang pada diri seseorang di saat ketidakpastian. Untuk mencegah dan mengatasi rasa tersebut, dr. Herman Irawan, Health Practitioner, PT Avrist Assurance menyarankan, pertama, mencegah rasa cemas dan gelisah dengan membekali diri dengan pengetahuan yang tepat mengenai Covid-19 dan menjaga kualitas berita yang diterima setiap hari. Carilah informasi mengenai Covid-19 dari sumber berita terpercaya agar mengurangi rasa ketidakpastian.
"Kedua, adalah melatih otak untuk tetap tenang dan memandang dengan perspektif berbeda serta memiliki pikiran yang positif. Luangkan waktu untuk belajar hal baru agar dapat mengalihkan rasa kecemasan," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Sudah banyak penelitian menunjukkan bahwa rasa cemas dan gelisah dapat juga menyebabkan masalah tidur yang serius, seperti insomnia. Mengalami serangan kecemasan dapat menyebabkan banyak orang merasa lelah. Rasa untuk tidur pun sulit terjadi karena kecemasan dan rasa khawatir. Kurangnya kualitas tidur seseorang akhirnya akan berdampak pada kesehatan pikiran dan tubuhnya, yang akhirnya akan menekan sistem kekebalan tubuh seseorang. Penurunan daya tahan tubuh ini yang akhirnya menyebabkan manusia rentan terhadap penularan dan menyebabkan sakit.
"Tidur yang cukup dengan kualitas yang baik bagi orang dewasa adalah 8 jam. Kualitas tidur yang baik akan terasa keesokan harinya saat seseorang bisa beraktivas dengan baik dan tidak merasa ngantuk di siang atau sore hari. Perhatikan asupan yang masuk dalam tubuh kita, khususnya kadar nikotin, kafein, dan alkohol yang dapat mengganggu kualitas tidur seseorang. Batasi juga tidur di waktu siang hari sehingga saat waktu tidur di malam hari kita merasa kantuk. Lalu, memaksa rasa kantuk atau tidur akan makin menegangkan pikiran sehingga berakibat tidak bisa tidur, ada baiknya sebelum tidur, latihan menenangkan pikiran dengan membayangkan kegiatan favorit, misalnya melalui meditasi," saran dr. Herman.
Untuk menjaga sistem imunitas tubuh dan menghindari penyakit, terutama di saat berpuasa di dalam kondisi pandemi Covid-19, Wellness Made Easy mengajak masyarakat untuk menciptakan ritual meningkatkan pikiran dan jiwa (THINKWELL) dan meningkatkan kualitas tidur yang lebih baik sebagai faktor penting untuk kesehatan total dan kinerja yang unggul (SLEEPWELL).
Selama momentum #DiRumahAja, Avirst Assurance menyajikan Wellness Made Easy dalam bentuk kegiatan digital yang interaktif melalui microsite http://wellnessmadeeasy.id dan live streaming di Instagram dengan para figur online yang akan memandu masyarakat untuk mencapai kesegaran jasmani yang holistik.
Dalam segmen THINKWELL bersama Life Coach Reza Gunawan (@rezagunawan) diajarkan teknik latihan self-healing selama 1 hingga 5 menit sebelum tidur, yaitu teknik pernapasan kepala kaki dengan posisi duduk atau berbaring, kemudian menghirup napas dari hidung dan merasakan napas tersebut mendaki puncak kepala, kemudian menghembus napas sembari merasakan energi mengalir ke telapak kaki.
"Prinsip utama dalam memelihara kesehatan mental adalah kesadaran (aware) mengenai kenyataan kehidupan saat ini, yaitu hidup yang tidak tergantung masa lalu dan tidak khawatir akan masa depan," ungkap Reza dalam diskusi Instagram Live.
"Ketidakjelian kesadaran dalam membedakan kenyataan dan pikiran akan memicu stres tidak perlu. Kita perlu memahami konsep dan pola pikir ini agar terbebas dari kegelisahan. Cara mudah mengingatnya adalah konsep SINIKINI (di sini dan saat kini)."
Lalu, Avrist Assurance juga mengajak Aprishi Allita (@pishiyoga), salah satu figur yoga dan meditasi online terkenal dengan mengadakan kelas meditasi ringan sebelum tidur berdurasi 60 menit dalam sesi SLEEPWELL. Meditasi ini dimaksudkan untuk menyegarkan dan relaksasi pikiran sehingga tidur menjadi lelap.
"Latihan gratitude (bersyukur) merupakan bentuk kegiatan sederhana yang membuat tidur menjadi paling nyenyak. Cukup dengan duduk senyaman mungkin dan mengatur pola napas, serta berpikir akan 3 hal yang kita syukuri di dalam rumah, dalam kehidupan, serta dari diri sendiri, maka kita akan membawa pikiran dan jiwa ke rasa syukur yang menenangkan dan mendatangkan kebahagian," kata Aprishi selama Instagram Live.
Rangkaian interaktif digital melalui Instagram Live dari keempat figur online tersebut berhasil mengumpulkan total sebanyak lebih dari 3.000 penonton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: