Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eks Bupati Purwakarta Ini Tak Setuju Bansos dalam Bentuk Sembako

Eks Bupati Purwakarta Ini Tak Setuju Bansos dalam Bentuk Sembako Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah memperkuat fasilitas Puskesmas agar bisa menangani pasien yang terpapar COVID-19.

"Puskesmas harus diperkuat dan fasilitasnya dilengkapi, termasuk kelengkapan penanganan COVID-19, mulai dari alat pelindung diri hingga lab swab. Sehingga, saat ada yang sakit tidak usah dirujuk ke rumah sakit," katanya melalui sambungan telepon, Selasa.

Selain itu, Puskesmas juga mesti mempunyai dokter dan paramedis yang memadai, termasuk dilengkapi perangkat digital sebagai jalinan komunikasi publik. Dedi menyampaikan, saat ini masyarakat rata-rata mempunyai WhatsApp dan Facebook. Jadi Puskesmas perlu memiliki alarm yang terkoneksi dengan masyarakat.

"Jika ada keluhan, warga bisa mengontak langsung Puskesmas dan segera ditangani. Ini yang harus dilakukan jika ingin menangani COVID-19 berbasis lingkungan," kata eks Bupati Purwakarta tersebut.

Legislator dari Partai Golkar ini setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi kalau pengendalian penyebaran virus corona sangat efektif jika kuncinya di tingkat RT/RW.

Selain itu, ia juga menyoroti masalah bantuan sosial. Ia mengkritik bansos dalam bentuk makanan sebab secara tidak langsung rakyat dipaksa setiap hari makan beras jenis tertentu, sarden tertentu, kecap tertentu, mi dan lain-lain. Hal itu menyebabkan masyarakat menjadi homogen dan ketergantungan. Akhirnya mereka kehilangan kreativitas.

"Saya sejak awal setuju bansos jangan dalam bentuk barang, uang saja," katanya.

Alasannya, jika bantuan itu berupa uang, maka masyarakat bisa kreatif membeli lauk pauk yang tersedia di daerahnya. Lauk pauk itu malah bernilai gizi tinggi.

"Makanan lokal membangun imun, sehingga ikan yang tak makan pakan pabrikan jauh lebih kuat. Ayam kampung yang dilepas nilai gizinya jauh kokoh daripada ayam broiler," kata dia.

Mantan Bupati Purwakarta ini mencontohkan, masyarakat Baduy tidak terkontaminasi wabah virus corona, karena imun mereka kuat. Itu terjadi lantaran mereka berhasil membangun diri dan alamnya bersatu. Jadi pembangunan berbasis RT dan RW serta desa dengan mengedepankan kearifan lokal harus menjadi garda terdepan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: