Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah! Kim Jong-un Pimpin Rapat Militer dengan Tema 'Pencegahan Perang Nuklir'

Wah! Kim Jong-un Pimpin Rapat Militer dengan Tema 'Pencegahan Perang Nuklir' Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di Pyongyang, Korea Utara, pada foto yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Sabtu (22/6/2019). | Kredit Foto: KCNA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menetapkan kebijakan baru untuk meningkatkan pencegahan nuklir negara pada pertemuan para pemimpin militer. Demikian laporan kantor berita Korut, KCNA.

KCNA melaporkan bahwa diktator muda Korut itu memimpin pertemuan Komisi Militer Partai Pekerja Pusat Korea (CMC), partai berkuasa.

Baca Juga: Korea Utara Rupanya Hanya Menghabiskan 620 Juta Dolar AS buat Senjata Nuklirnya pada 2019

Pertemuan itu adalah penampilan publik pertama pemimpin Korut sejak ia menghadiri upacara yang menandai pembukaan pabrik pupuk awal bulan ini menyusul spekulasi global tentang kesehatannya.

KCNA tidak melaporkan secara rinci, namun menyatakan bahwa langkah-langkah penting untuk meningkatkan kemampuan serangan senjata dari pasukan Korut telah diambil dalam pertemuan itu, serta tindakan menempatkan pasukan strategis di operasi siaga tinggi.

KCNA melaporkan pada pertemuan tersebut, Kim Jong-un menandatangani tujuh pesanan perintah yang berkaitan dengan meningkatkan tanggung jawab dan peran lembaga-lembaga pendidikan militer utama, menata ulang sistem komando militer untuk memenuhi misi dan tugas lembaga-lembaga keamanan dan mempromosikan jajaran perwira komandan militer.

Pertemuan itu juga meninjau dan menganalisis serangkaian kelemahan dalam kegiatan militer dan politik dari keseluruhan angkatan bersenjata Korut dan membahas masalah metodologis untuk mengatasinya dan membawa perbaikan drastis.

"Pertemuan itu menjadi titik balik bersejarah yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan angkatan bersenjata revolusioner," menurut KCNA seperti dikutip dari CNN, Minggu (24/5/2020).

Pertemuan ini dilakukan di tengah mandeknya perundingan nuklir dengan Amerika Serikat (AS). Pembicaraan denuklirisasi itu terhenti musim gugur lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: