Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Respons Penerapan New Normal, Gak Kebayang Kalau Jadi Kenyataan...

PKS Respons Penerapan New Normal, Gak Kebayang Kalau Jadi Kenyataan... Sejumlah warga menyeberang jalan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (21/12). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan penataan di kawasan Tanah Abang dengan memfasilitasi 400 pedagang kaki lima dan melakukan rekayasa lalu lintas serta menyediakan bus TransJakarta gratis bagi para pengunjung Tanah Abang dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Kebijakan tersebut akan mulai dilaksanakan pada 22 Desember 2017. | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus PKS Mardani Ali Sera ikut merespons wacana pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerapkan New Normal di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 akan menjadi bencana besar jika dikendalikan tidak tepat. 

"Salah bila kita gembar gembor New Normal disaat penyebaran yang masih tinggi & vaksin yg blm ditemukan. Bunuh diri massal namanya," cuitnya dalam akun Twitternya, Rabu (27/5/2020).

Baca Juga: PKS Cecar Jokowi: New Normal Sama Saja Bunuh Diri Massal!

Baca Juga: Banyak yang Ngebet Bahas Omnibus Law, PKS: Kita dalam Kondisi Perang!

Menurutnya, New Normal hanya bisa dilakukan bila pemerintah berhasil menurunkan angka penyebaran virus asal China ini.

Sambung dia, perlu kriteria yang ketat seperti perhitungan angka kumulatif kasus Covid-19 dikurangi angka kematian dan angka pasien sembuh. 

"Jika tren kasus aktif belum menurun, new normal seharusnya tidak diberlakukan. #BencanaBesar," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah selalu mengedepankan aspek ekonomi ketimbang kesehatan, bisa terjadi bunuh diri masal di negeri sendiri. 

"Dengan ilmu yg dimiliki, merekalah panglima sebenarnya disituasi seperti saat ini. Aspek pengendalian Covid-19 harus diutamakan," cetusnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: