Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyayat Hati, Pedagang Selongsong Ketupat Obral Dagangan karena Gak Laku!

Menyayat Hati, Pedagang Selongsong Ketupat Obral Dagangan karena Gak Laku! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pedagang selongsong ketupat banyak merugi karena sepinya pembeli di pasar-pasar tradisional kota Semarang Jawa Tengah. Mereka pun mengobral barang dagangannya hingga Rp5 ribu per ikat, agar tak kian merugi.

Tujuh hari pasca-Lebaran Idul Fitri, masyarakat Jawa memiliki tradisi merayakan Lebaran Ketupat. Untuk itulah banyak warga yang menjadi pedagang selongsong ketupat dadakan, di pasar-pasar tradisional Kota Semarang.

Di antaranya di Pasar Jatingaleh Semarang. Terdapat sejumlah pedagang selongsong ketupat yang menempati beberapa bagian pasar mulai, di lapak-lapak, los, hingga menumpang halaman parkir. Mremo atau berdagang dadakan, yang dilakukan tiap tahun untuk.

Baca Juga: Corona Bikin Rugi Bandar, Miliarder Ini Putuskan Obral Koleksi Saham

Namun, keinginan mereka untuk meraup untung ternyata jauh dari harapan. Pasar sepi pembeli di tengah pandemi Covid-19. Padahal para pedagang ini telah menyediakan stok 1.500 hingga 4.000 selongsong ketupat, yang dirangkai saat itu juga.

“Ini ada empat ikat janur yang dibawa. Satu ikat janur isinya 1.000 janur. Lha ini dijualnya sepi, belum banyak yang laku. Dari kemarin pasar sepi, beda dengan tahun-tahun sebelumnya,” kata seorang pedagang Siti Aminah, Minggu (31/5/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: