Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kota Semarang Kembali Catatkan Prestasi sebagai Kota dengan Inflasi Terendah

Kota Semarang Kembali Catatkan Prestasi sebagai Kota dengan Inflasi Terendah Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kota Semarang kembali ukir capaian positif dalam menekan angka inflasi. Berdasar berita resmi statistik mengenai perkembangan indeks harga konsumen/inflasi Juni 2023 yang dikeluarkan oleh BPS Kota Semarang, tercatat inflasi Kota Semarang berada di angka 2,95 secara year to year.

Sementara, inflasi untuk month to month sebesar 0,02 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,24. Capaian tersebut menjadikan Kota Semarang sebagai peringkat satu kota dengan inflasi terendah pada hari besar keagamaan Iduladha. Angka inflasi tersebut bahkan di bawah DKI Jakarta dan nasional.

Baca Juga: Subway Buka Restoran Ke-80 dan Pertama di Semarang

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkapkan, hal positif tersebut merupakan peristiwa langka dan istimewa karena terjadi saat Hari Besar Keagamaan Nasional, Iduladha. Pasalnya, biasanya yang terjadi jelang hari besar keagamaan, inflasi mengalami kenaikan.

"Bulan Juni yang istimewa dari Kota Semarang sebelum lebaran Idulfitri kita bisa menekan hingga 0,09, padahal biasanya menjelang hari besar keagamaan (HKBN) inflasi khususnya Idulfitri kita di atas 1 (persen). Dari 0,09 kita kemudian terus tekan lagi menjadi 0,02 saat Iduladha," ujar Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

"HBKN biasanya terjadi kenaikan harga terutama bahan pangan. Namun, hebatnya pada Iduladha kemarin itu tidak terjadi. Hal itu mencatatkan Kota Semarang sebagai kota dengan inflasi terendah dibanding kota-kota besar di Indonesia, tentunya di bawah inflasi nasional," lanjut wali kota perempuan pertama di ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Keistimewaan lainnya adalah Kota Semarang juga berhasil mencapai target inflasi 2022 yang ditetapkan TPID Nasional sebelum pecahnya perang Rusia-Ukraina, yakni kurang lebih 2 persen. Saat itu, inflasi belum menjadi fokus utama pemerintah karena kondisi geopolitik masih stabil.

“Tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2023 terhadap Juni 2022) sebesar 2,95 persen. Artinya apa? Angka inflasi Kota Semarang ini sudah kembali sama saat sebelum terjadi perang Rusia-Ukraina yang memicu inflasi di seluruh dunia," kata Mbak Ita.

Tingkat inflasi Kota Semarang pada Juni 2023 disebabkan oleh kenaikan harga beberapa kelompok komoditas seperti nasi dengan lauk, daging ayam ras, bawang putih, telur ayam ras, ayam goreng, cabai rawit, mobil, obat dengan resep, sepatu pria, dan upah asisten rumah tangga. Sementara, komoditas yang mengalami penurunan harga adalah bawang merah, cabai merah, daging sapi, brokoli, tomat, air kemasan, bensin tarif kereta api, tarif angkutan udara, dan emas perhiasan.

"Alhamdulillah, ini berkat kerja keras semua pihak. Dampak positif Pak Rahman (Pasar Murah Sehat dan Aman) yang diadakan di seluruh kecamatan yang juga kita perluas ke tempat-tempat ibadah. Masyarakat Kota Semarang juga bagus tidak terpengaruh oleh ancaman yang ada sehingga tidak melakukan panic buying. Itu semua membuat inflasi di Kota Semarang terjaga," tandas Mbak Ita.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: