Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyayat Hati, Pedagang Selongsong Ketupat Obral Dagangan karena Gak Laku!

Menyayat Hati, Pedagang Selongsong Ketupat Obral Dagangan karena Gak Laku! Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Harga selongsong ketupat biasanya dijual Rp12 ribu hingga Rp15 ribu per ikat. Setiap ikat berisi 10 selongsong ketupat. Sepinya pembeli, membuat pedagang bersiap merugi. Mereka pun mengobral barang dagangannya itu agar masih bisa dimanfaatkan warga untuk merayakan Lebaran Ketupat.

“Saya dijual obral. Terserah nanti yang mau nawar berapa. Daripada kebuang tidak dipakai, diobral saja. Biar masih bisa manfaat bagi orang lain, dan kita juga tak semakin rugi,” lugasnya sembari mengikat selongsong ketupat.

Penuturan serupa disampaikan Darmin, warga Mranggen Demak. Dua hari terakhir dia bersama istri menggelar tikar di halaman parkir. Tangan mereka sibuk merangkai janur menjadi ketupat. Sangat terampil gerakannya, meski tanpa melihat namun kurang dari dua menit selongsong ketupat telah siap dijual.

“Sudah sejak lama menjadi pedagang ketupat begini. Biasanya pasar sini ramai, tapi kok kali ini sangat sepi. Mungkin ini baru kejual 10 ikat. Kalau rugi ya pasti lah,” ungkapnya diselingi senyum getir.

Dia mengaku mendapatkan janur atau daun muda pelepah kelapa itu bukan perkara mudah. Pada pedagang harus mendatangkan dari luar daerah seperti Salatiga dan Ambarawa. Sebab, banyak pohon kelapa mati akibat diserang hama.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: