Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Aplikasi Ojol Ambil Ancang-Ancang Hadapi New Normal, Driver dan Pengguna Sama-Sama Harus . . . .

Dua Aplikasi Ojol Ambil Ancang-Ancang Hadapi New Normal, Driver dan Pengguna Sama-Sama Harus . . . . Pengemudi ojek daring menunggu orderan di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta mulai 7 April 2020, pemerintah melarang transportasi daring khususnya sepeda motor untuk mengangkut penumpang. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Bogor -

Grab dan Gojek sudah menyusun skenario untuk atasi kondisi tatanan hidup baru (new normal). Langkah-langkah seperti apa yang mereka siapkan?

Hasil survei terhadap pengguna layanan transportasi daring di enam negara Asia Tenggara yang Grab gelar menyimpulkan sejumlah poin untuk memerangi COVID-19, yakni: mengenakan masker (77%), ketersediaan penyanitasi tangan di mobil (71%), dan disinfeksi permukaan kendaraan sebelum memulai perjalanan (61%).

Untuk itu, Grab memperkenalkan rutinitas berkendara baru lewat GrabProtect. "Kami telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing," kata Regional Head of Operations Grab, Russell Cohen dalam keterangan resminya, Selasa (2/6/2020).

Baca Juga: Corona dan Campak Belum Reda, Negara Ini Kembali Dilanda Virus Ebola

Baca Juga: New Normal di Depan Mata, Pengusaha Mengaku Optimis, Tapi Pemerintah Harus. . .

Pembaruan standar kebersihan di armada Grab meliputi:

- Melengkapi kendaraan dengan partisi plastik dan peralatan kebersihan

Grab akan mendistribusikan lebih dari 250 ribu peralatan kebersihan kepada para mitra pengemudi di Asia Tenggara. Grab pun mengaku akan memasang partisi plastik dan lebih dari 10 ribu peralatan kebersihan (penyanitasi tangan, disinfektan kendaraan, masker wajah) untuk GrabCar selama sebulan ke depan; serta 8 ribu alat kebersihan ke lebih dari 8 ribu GrabBike.

- Pengecekan masker lewat swafoto

Fitur deklarasi kesehatan dan kebersihan online ini mengharuskan mitra pengemudi, mitra pengantaran, serta penumpang memastikan tidak menunjukkan gejala COVID-19 dan telah mematuhi langkah-langkah keamanan serta kebersihan yang diperlukan; sebelum mereka mulai mengemudi, mengantarkan pesanan, atau memesan kendaraan.

- Pengemudi/penumpang boleh membatalkan perjalanan jika ada yang tak memakai masker

Karena pengemudi dan penumpang wajib memakai masker, maka pengemudi/penumpang boleh membatalkan perjalanan jika salah satu di antaranya tak mematuhi aturan itu. Grab tak akan mengenakan denda untuk alasan pembatalan 'pengemudi/penumpang tak memakai masker'.

Sementara itu, Gojek mewajibkan para mitra pengemudi menggunakan masker, sarung tangan, dan penyanitasi tangan. Selain itu, perusahaan besutan Nadiem Makarim itu juga menyiapkan:

- 130 posko 'Aman Bersama Gojek' di 16 kota

Di posko itu tersedia layanan pemindaian suhu tubuh serta pembagian peralatan kesehatan seperti: masker, penyanitasi tangan, dan disinfeksi kendaraan.

- Fitur informasi kesehatan mitra

Fitur tersebut memungkinkan pengguna mengetahui suhu tubuh pengemudi serta status disinfeksi kendaraannya. Tim Warta Ekonomi telah merasakan fitur itu ketika memesan makanan pada Sabtu (30/5/2020).

- Penyediaan sekat pembatas antara mitra

Menurut Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, perusahaan melengkapi ribuan armada dengan sekat untuk membuat jarak antara mitra pengemudi dan penumpang.

Layanan itu berlaku untuk 1.000 armada Gocar yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Semarang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: