Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Negara ASEAN Berlomba Ciptakan Vaksin Virus Corona, Seperti Apa Perkembangan Indonesia?

Negara ASEAN Berlomba Ciptakan Vaksin Virus Corona, Seperti Apa Perkembangan Indonesia? Kredit Foto: IStockPhoto/Manjurul

Negara itu telah menghilangkan polio pada 2000 dan tetanus pada 2005 dengan vaksinasi massal. Perusahaan vaksin milik Pemerintah Vietnam mampu memproduksi vaksin massal hanya dalam waktu enam bulan dengan mengadopsi teknologi Jepang.

Vietnam juga sukses mengatasi Covid-19 dengan tidak adanya korban meninggal dunia di sana. Mereka pun dipuji Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Kontrol Penyakit AS (CDC).

Vietnam telah mendesain vaksin BCG dan mengujinya dalam pencegahan infeksi Covid-19. Vabiotech, perusahaan farmasi Vietnam, telah menguji coba vaksin dengan bekerja sama dengan Universitas Bristol, Inggris.

Tes awal yang sudah dilakukan terhadap 50 tikus yang disuntik dengan vaksin menunjukkan hasil menjanjikan. Vabiotech pun berusaha mencari organisasi nasional untuk membiayai penelitian mereka.

Sebelumnya, vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi Moderna menunjukkan hasil awal yang positif. Perusahaan bioteknologi yang bekerja sama dengan Institut Nasional Kesehatan AS itu menyatakan para sukarelawan yang menjadi percobaan vaksin Moderna menunjukkan hasil menjanjikan.

Moderna melakukan uji vaksin kepada puluhan partisipan dan mengukur tingkat antibodi. Delapan orang partisipan mengembangkan antibodi netral terhadap virus pada level yang sembuh dari Covid-19. Antibodi yang menetralkan bisa mengikat virus dan melumpuhkannya sehingga tidak menyerang sel manusia.

Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat (AS) berkeinginan untuk memproduksi 300 juta dosis vaksin yang akan dibagikan kepada seluruh warga AS pada akhir tahun ini. Gedung Putih membentuk Operation Warp Speed, tim percepatan pengadaan vaksin tersebut dipimpin oleh ilmuwan muslim keturunan Maroko, Moncef Mohamed Slaoui.

Adapun hasil temuan Universitas Oxford akan diproduksi oleh perusahaan farmasi AstraZeneca. Bekerja sama dengan Pemerintah Inggris, AstraZeneeca akan memproduksi 30 juta dosis vaksin Covid-19 bagi warga Inggris pada September mendatang.

Di China, Presiden China Xi Jinping menegaskan, China membangun pabrik vaksin terbesar di dunia yang dapat memproduksi hingga 100 juta dosis vaksin Covid-19 dalam setahun. Fourth Construction Co, Ltd of China Electronics System Enginering telah sukses membangun fasilitas itu dengan meraih sertifikat bio-safety level 3 (BSL-3).

Pada April lalu, perusahaan China lain, Sinovac Biotech Ltd, memulai pengujian klinis vaksin Covid-19. Mereka berencana membangun pabrik baru tahun ini setelah memperoleh dana pinjaman dan lahan. Seperti dilansir Reuters, Sinovac telah berharap dapat memproduksi ratusan juta vaksin per tahun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: