Padahal Sudah 3 Bulan Setop, Jet Tempur Rusia Malah Balik Lagi Serang Suriah
Jet-jet tempur Rusia pada Rabu pagi (3/6/2020), melancarkan serangan udara pertamanya dalam tiga bulan ke kubu-kubu pertahanan terakhir pemberontak di wilayah barat laut Suriah. Serangan itu dilaporkan oleh sejumlah aktivis pihak oposisi Suriah.
Mereka mengatakan, serangan udara di Provinsi Idlib dan sekitarnya itu merupakan yang pertama sejak kesepakatan gencatan senjata diberlakukan pada Maret lalu dan berhasil menciptakan situasi yang relatif tenang di kawasan tersebut.
Baca Juga: PBB Dorong AS dan Rusia Buka Dialog Perdamaian Konflik Suriah
Gencatan senjata, yang dimediasi Turki dan Rusia, itu menghentikan serangan udara dan laut yang telah berlangsung tiga bulan dan mengakibatkan ratusan orang tewas dan sekitar 1 juta orang melarikan diri ke perbatasan Turki.
Rusia adalah pendukung utama pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, sementara Turki mendukung oposisi. Dalam beberapa tahun terakhir, Moskow dan Ankara menjadi pialang kekuasaan di Suriah, yang diguncang perang saudara sejak 2011.
Dalam keterangan yang dilansir VOA, sejumlah aktivis oposisi mengatakan dalam beberapa hari terakhir, baik Turki maupun pemerintah di Damaskus telah mengirim tentara tambahan ke Suriah Barat Laut.
Menurut mereka, di sana telah terjadi pelanggaran gencatan senjata berulang kali dalam beberapa pekan terakhir.
Kelompok Pengawas hak asasi manusia (HAM) Suriah, organisasi pengawas perang oposisi Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan, pesawat-pesawat tempur Rusia menarget kawasan-kawasan yang dikuasai pemberontak di bagian selatan Provinsi Idlib pada Selasa malam (2/6/2020) dan Rabu pagi.
Namun mereka belum mendapat kabar mengenai jatuhnya korban dalam empat serangan udara tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto