Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UAS Bahas Soal Prabowo Masuk Kabinet

UAS Bahas Soal Prabowo Masuk Kabinet Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan Ustaz Abdul Somad (UAS) melakukan diskusi tentang politik. Diskusi itu ditayangkan dalam akun youtube Refly Harun dengan judul PART 1: PECAH!!! DICECAR REFLY, USTADZ ABDUL SOMAD MALAH BALIK TANYA MACAM-MACAM dan diunggah pada Sabtu (6/6/2020) pagi.

Dalam diskusi ini, Refly Harun menanyakan sejumlah hal kepada UAS. Salah satunya yang ditanyakan adalah alasan UAS kenapa mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu. Mendapat pertanyaan itu, UAS menjawab bahwa dalam kehidupani ini, ada yang disebut sebagai bingkai kebangsaan.

Yaitu, bersaudara karena satu bangsa dan setanah air.  Kemudian, ada persaudaraan sesama manusia. Di mana, menghormati siapapun, termasuk orang asing. UAS mencontohkan banyak orang asing yang datang ke Riau untuk belajar manuskrip kerajaan-kerajaan di Riau. Dan, itu tidak diganggu-ganggu oleh masyarakat Riau.

Baca Juga: Pedes Banget, Prabowo Disebut Kaset Usang: Gak Relevan Dijual ke Publik, Sulit Laku!

Kemudian, ada juga bersaudara karena kebangsaan yaitu persaudaraan sesama anak bangsa. Dan, ada lagi persaudaraan satu agama satu keyakinan.

"Selama kita tak menjelekkan orang, tidak menghina orang, kita berbicara tentang bagaimana rahmatan lil alamin dan itu bagian dari satu pilihan. Saya sebagai warga negara menunjukkan suara saya, dan itu diakui Undang-undang di NKRI. Berbeda ini dinamis. Dalam islam ada perbedaan mazhab hanafi, maliki, Syafii, Hambali, dari perbedaan ini lah ada simponi yang indah," kata UAS.

UAS melanjutkan, dia bersyukur hingga saat ini masih berteman baik dengan saudara-saudara sebangsa yang berbeda agama, beda pilihan. Jika ada hal-hal yang kurang berkenan, menurut UAS itu bagian dari dinamika.

Kemudian, Refly menanyakan kepada UAS apakah kecewa, karena yang didukung UAS, sekarang masuk kabinet? Ditanya seperti itu, UAS mengatakan bahwa dirinya tidak menjadi fans orang tetapi ide dan gagsan.

"Jadi saya tidak kecewa karena gagasan akan diperjuangkan siapa pun," kata UAS.

Kemudian, menurut UAS, saat menentukan pilihan itu, dirinya tidak mengambil keputusan sendiri. Tetapi, UAS mendengar ijtihad ulama. Melihat ulama yang zahir yang menganalisis dan ulama batin yang selalu mendapatkan inspirasi dan mendapatkan ilham.

"Mereka yang menyuruh saya. Ketika saya sampaikan dengan segala konsekuensinya, lalu terjadi apa yang terjadi, tidak ada kekecewaan sedikit pun. Karena itu yang sudah saya lakukan. Saya hanya melakukan yang perlu saya lakukan agar saya tidak abu-abu, saya bersikap, saya berprinsip," kata UAS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: