Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dapat Pendanaan Independen, Platform Streaming Milik Gojek Kembangkan Teknologi

Dapat Pendanaan Independen, Platform Streaming Milik Gojek Kembangkan Teknologi Warga menonton film karya sineas Indonesia di salah satu aplikasi perangkat elektronik di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengajak masyarakat untuk menonton film Indonesia berkualitas di rumah saja, Kemenparekraf bekerja sama dengan layanan streaming dan unduh film dari Gojek, GoPlay dan Badan Perfilman Indonesia (BPI) untuk mendukung perfilman Indonesia dan memberikan apresiasi kepada para pekerja film. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

GoPlay, platform video on-demand dan anak usaha Gojek, hari ini mengumumkan penutupan putaran pendanaan independen pertamanya yang dipimpin oleh ZWC Partners dan Golden Gate Ventures, bersama dengan Openspace Ventures, Ideosource Entertainment, dan Redbadge Pacific.

Penggalangan dana independen pertama GoPlay ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap industri hiburan on-demand di Indonesia dan mencerminkan besarnya potensi para kreator konten Indonesia.

Baca Juga: Gojek Resmi Buka Layanan GoRide Hari Ini

"Kami bangga bahwa investor dapat melihat misi yang hendak GoPlay capai. Kami bekerja keras untuk membangun teknologi dan menyempurnakan fitur-fitur GoPlay selama setahun terakhir ini. Sekarang, saatnya untuk merangkul para partner yang memiliki keahlian mendalam di industri untuk memacu pertumbuhan kami," ujar CEO GoPlay, Edy Sulistyo, dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/6/2020).

Dengan film dan serial lokal yang kini telah menarik makin banyak penonton di Indonesia, pendanaan baru ini akan mendukung upaya peningkatan teknologi GoPlay. Sayangnya, perusahaan tidak menyebut berapa nilai pendanaan yang didapatkan.

"Kami melihat potensi besar yang belum dapat terpenuhi oleh industri bioskop dan kami bekerja keras untuk dapat menutup kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan terhadap konten berkualitas melalui teknologi," lanjut Edy.

GoPlay sendiri merupakan salah satu dari sekian pemain di sektor industri video on demand yang masih bertahan. Akhir April, salah satu pemain di industri yang sama, HOOQ, harus mengakhiri perjalanannya.

Meski di belakang HOOQ ada sederet nama raksasa seperti Warner Bros, Singtel, dan Sony, persaingan sepertinya terlalu berat untuk HOOQ. HOOQ akhirnya mengajukan likuidasi pada 27 Maret 2020.

Beberapa pekan lalu, HOOQ mengungkapkan alasan tutupnya layanan streaming tersebut. Perbandingan biaya produksi konten dengan kemauan masyarakat di pasar negara berkembang untuk membayar tidak berbanding lurus.

Belum genap setahun, GoPlay terpantau dalam laman Google Playstore sendiri memiliki rating aplikasi 2,7 dan jumlah unduhan di atas 100 ribu kali diunduh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: