Gegara Masalah Ekspor Teknologi Amerika-China, Permintaan Produk Perusahaan Ini Terancam Turun
Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TMSC) jadi salah satu pihak yang bakal terdampak ketegangan antara Amerika Serikat dan Huawei. Perusahaan itu terancam kehilangan permintaan dari salah satu klien yang merupakan anak usaha Huawei, HiSilicon.
Itu terjadi karena proposal perubahan aturan ekspor teknologi ke perusahaan-perusahaan China. Parahnya, beberapa jam sebelum permohonan perubahan aturan itu diajukan oleh Departemen Perdagangan AS, TSMC baru saja mengumumkan rencana investasi pabrik 12 miliar dolar AS.
"Kami berharap itu tidak akan terjadi. Jika itu (benar) terjadi, kami akan (mencari permintaan) pengganti dalam waktu yang sangat singkat," begitu kata Ketua TSMC Mark Liu, dikutip dariĀ Reuters, Rabu (10/6/2020).
Baca Juga: Raksasa Telekomunikasi Nomor 2 Dunia: Teknologi 5G Inggris Bakal Tertinggal Bila Blokir Huawei
Baca Juga: Kopi Kenangan Terus Tumbuh, Modal Awal Rp250 Juta, Kini Punya Ribuan Karyawan di Ratusan Outlet
Gegara amandemen aturan ekspor itu, TSMC sebagai produsen komponen semikonduktor dengan teknologi AS perlu lisensi untuk menjual produk ke Huawei.
Karena hal itu, Liu pun tak dapat memproyeksikan waktu pemulihan permintaan. "Sulit bagiku memprediksi seberapa cepat permintaan bisa kembali pulih," katanya lagi.
TSMC masih mengkaji penerapan dan dampak aturan itu. Perusahaan juga tak mengesampingkan kemungkinan mengajukan pengecualian.
Sementara itu, analis memperkirakan TSMC menghasilkan sekitar 60% pendapatan dari AS dan 20% dari China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: