Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal II-2020 Ekonomi Makin Buruk, 7,7 Juta Angkatan Kerja Baru Bakal Nganggur

Kuartal II-2020 Ekonomi Makin Buruk, 7,7 Juta Angkatan Kerja Baru Bakal Nganggur Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 akan memburuk atau bahkan bergerak ke posisi negatif. Itu karena berhentinya aktivitas ekonomi dan sosial akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah wabah virus corona (Covid-19).

Staf khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Reza Yamora Siregar mengatakan, akibat kondisi itu, pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2020 hanya akan mampu tumbuh di kisaran negatif 3-4 persen. Jauh lebih buruk dari kondisi kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen.

"Jadi memang Maret ke April turun drastis dari April ke Mei indikator kami menunjukkan angkanya memang tidak memburuk, tapi juga belum menunjukkan rebound yang signifikan. Memang ini karena PSBB tadi," kata dia dalam webinar, Rabu (10/6/ 2020).

Baca Juga: Bantu Pemulihan Dampak Covid-19, ADB Bentuk Panel Penasihat Tingkat Tinggi

Meski begitu, dia menilai masih ada optimisme pada kuartal-III dan IV, di mana pemulihan ekonomi akan mulai terjadi. Sebab, mulai Juli diperkirakan akan ada tanda-tanda naiknya pergerakan ekonomi karena adanya pelonggaran PSBB yang mengarah ke kehidupan normal baru.

"Mudah-mudahan kita akan melihat positif di kuartal-IV, kuartal-III mudah-mudahan kita bisa, paling tidak walaupun negatif, masih negatif yang kecil atau sudah masuk positif secara keseluruhan akan positif," tegas dia.

Hal itu juga sebelumnya telah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Karena itu, pemerintah menurutnya harus segera mengambil langkah yang tepat supaya ekonomi tidak berhenti terlalu lama.

Sebab, kata Airlangga, akibat terhentinya ekonomi dan aktivitas sosial masyarakat selama ini, jumlah pekerja yang telah mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK dan dirumahkan sebanyak 1,8 juta orang.

Sedangkan dari sektor informal yang belum terverifikasi mencapai 1,2 juta orang dan yang tidak bisa masuk lapangan kerja mencapai 7,7 juta angkatan kerja baru.

"Jadi, ini serius sekali. Kita harus jaga agar kuartal III dan IV segera bisa restart karena kita enggak bisa, can not effort untuk terlalu dalam karena untuk recovery-nya sulit. Semakin lama, jumlah tenaga kerja yang nganggur makin besar dan juga dari level orang korban PHK," ucap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: