Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gila, Donald Trump Junior Habiskan Duit Rakyat Rp1 Miliar saat Hanya Berburu Domba

Gila, Donald Trump Junior Habiskan Duit Rakyat Rp1 Miliar saat Hanya Berburu Domba Kredit Foto: The Straits Times
Warta Ekonomi, Jakarta -

Putra sulung dan cucu Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan perjalanan berburu ke Mongolia tahun lalu, yang dilaporkan menghabiskan uang negara lebih dari US$75.000 (Rp1,06 miliar).

Donald Trump Junior menembak seekor domba gunung yang langka dan bertemu dengan presiden negara itu, menurut Citizens for Responsibility and Ethics in Washington (Crew).

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Some more pics from my incredible adventure in Mongolia last week! I have a lot more to come from this incredibly pristine land stay tuned. #mongolia #adventure

A post shared by Donald Trump Jr. (@donaldjtrumpjr) on

Sebagian besar uang itu digunakan untuk membiayai perlindungan mereka yang dilakukan pasukan pengamanan presiden dan keluarganya alias Dinas Rahasia, kata lembaga pemantau itu.

Para peneliti mengatakan keluarga Trump melakukan perjalanan 12 kali lebih banyak dibandingkan keluarga Obama.

Laporan Crew menuduh keluarga Trump menguras keuangan Dinas Rahasia dengan rata-rata 1.000 perjalanan lebih banyak per tahun, kebanyakan untuk liburan, dibandingkan keluarga presiden sebelumnya.

"Perjalanan ini hanyalah salah satu contoh pengeluaran yang dibebankan keluarga Trump pada pembayar pajak Amerika, dan jika hanya satu dari perjalanan berburu Donald Junior menghabiskan ongkos lebih dari $75.000, bayangkan seberapa besar total uang yang dikeluarkan," penulis laporan itu menyimpulkan.

Seorang karyawan Trump Junior mengatakan kepada CNN bahwa perjalanan selama delapan hari pada bulan Agustus lalu itu menggunakan ongkos pribadi, kecuali penjagaan keamanannya.

Trump Junior dibolehkan, tetapi tidak diharuskan, menggunakan Dinas Rahasia untuk perlindungannya.

"Sebagai putra presiden, Donald Trump Junior berhak atas perlindungan Dinas Rahasia dan harus dilindungi," catat laporan Crew.

"Tapi para pembayar pajak berhak mengetahui berapa banyak uang yang mereka bayarkan untuk memfasilitasi perjalanan berburu dan interaksinya dengan donor politik dan pemimpin negara asing."

Menurut penyelidikan ProPublica yang dirilis akhir tahun lalu, Trump Junior membunuh seekor domba gunung Argali yang langka dan baru mendapatkan izin berburu dari pemerintah Mongolia setelah melakukannya.

ProPublica juga menemukan bukti bahwa dalam perburuan itu ia ditemani oleh seorang pendonor dari Partai Republik yang bekerja di industri minyak dan gas.

Domba Argali, terkenal karena tanduknya yang panjang, dikategorikan hampir terancam punah, menurut Daftar Merah Spesies Terancam yang diterbitkan IUCN.

Trump Junior juga dilaporkan bertemu dengan Presiden Mongolia, Khaltmaagiin Battulga, kira-kira satu bulan setelah sang presiden mengunjungi ayahnya, Presiden Trump, di Gedung Putih.

Selama perjalanan, Trump Junior mengunggah foto dirinya di atas kuda, dan foto ia dan putranya di depan rumah tradisional yurt, serta memuji "tanah yang sangat asli" di negara itu.

Crew mengatakan mereka memastikan biaya perjalanan Donald Trump junior sebesar US$76.859,36 setelah mengajukan dua permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi ke Dinas Rahasia.

Dokumen pertama yang diberikan kepada grup tersebut mengklaim bahwa hanya sekitar US$17.000 yang dihabiskan, kata Crew. Jumlah itu, menurut Crew, belum mencakup biaya penerbangan atau pertemuan Trump Junior di Ulaanbaatar dengan presiden Mongolia.

LSM itu mendapati bahwa dokumen kedua menambahkan hampir US$60.000 yang dibebankan pada pembayar pajak.

Crew mengatakan mereka masih menyelidiki aspek lain dari perjalanan seperti apakah Departemen Luar Negeri AS terlibat atau apakah Departemen Dalam Negeri AS memberikan izin untuk membawa bangkai domba-domba itu kembali ke AS.

Tak seperti saudara perempuannya, Ivanka Trump, Trump Junior tidak memegang posisi resmi di pemerintahan.

Ia menghadapi kritik karena membela hak kepemilikan senjata api dan mengunggah gambar-gambar tentang perjalanan berburunya di media sosial.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: