Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

#PDIPSarangKomunis, Banteng: Salah Minum Obat, Nalarnya Lompat-lompat

#PDIPSarangKomunis, Banteng: Salah Minum Obat, Nalarnya Lompat-lompat Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Menurutnya, tugas partai itu menjelaskan sebaik mungkin tentang gagasan dan urgensi payung hukum Pancasila. Apalagi di tengah arus deras serta gempuran ideologi-ideologi transnasional yang masuk di Bumi Pertiwi.

"Baik itu ideologi komunisme, liberalisme, maupun paham ekstrimisme keagamaan hingga terorisme. Agar bangsa ini tetap berdiri kokoh sebagai negara bangsa yang berdasarkan Pancasila," ucap Basarah. 

Basarah mengaku mengetahui siapa yang memainkan isu ini dan yang suka memfitnah PDIP. Tapi dengan adanya fitnah tersebut rakyat semakin cinta dan mendukung PDIP hingga menjuarai Pemilu dua kali berturut-turut.

Baca Juga: Sengketa di Laut China Selatan, Moeldoko Beberkan RI Pilih...

Sebenarnya, aku Basarah, gagasan munculnya RUU HIP ini untuk memperkuat proses Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) kepada bangsa Indonesia. "Oleh karena itu nomenklatur awal RUU ini sebenarnya bernama RUU Pembinaan Ideologi Pancasila atau RUU PIP, dan bukan RUU HIP," beber Wakil Ketua MPR itu.

Diterangkan Basarah, kebijakan ini patut diapresiasi mengingat selama 20 tahun rakyat Indonesia abai dalam merawat ideologinya sendiri. Basarah juga membantah RUU ini akan membangkitkan neokomunis. Justru sebaliknya, RUU HIP ini untuk menguatkan Pancasila sebagai ideologi negara. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurniasyah, memandang #PDIPsarangKomunis sangat mungkin imbas dari usulan RUU HIP. Sentimen ini tentu mengkhawatirkan PDIP karena akan menghadapi Pilkada 2020. "Tentu sedikit banyak bisa saja berimbas pada suksesi Pilkada," tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: