Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

India Naik Pitam: Jika 20 Tentara Kami Dihabisi, China Mesti Bayar Dua Kali Lipat!

India Naik Pitam: Jika 20 Tentara Kami Dihabisi, China Mesti Bayar Dua Kali Lipat! Kredit Foto: Reuters/Rupak De Chowdhuri
Warta Ekonomi, Mumbai -

China kemungkinan kehilangan 40 anggota militernya dalam bentrokan dengan India di wilayah perbatasan yang disengketakan. Hal ini diungkapkan oleh menteri pemerintah federal India pada Minggu (21/6/2020).

"Jika 20 orang mati di pihak kami (India), maka akan ada setidaknya dua kali lipat korban di pihak mereka (China)," ujar Menteri Transportasi India, VK Singh kepada TV News24.

Baca Juga: Gila! Militer China Kabarnya Habisi Puluhan Tentara India dengan Cara Mutilasi

Singh yang merupakan mantan kepala militer, tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung pernyataannya. Dia mengatakan China secara historis tidak pernah menerima korban perang termasuk dalam konflik 1962 dengan India. Singh mengatakan, pihak India telah menyerahkan tentara China yang tersesat di wilayah India setelah terjadi konflik.

Media China Global Times sebelumnya mengatakan, bentrokan yang terjadi di perbatasan juga telah menimbulkan korban bagi pihak China. Namun mereka tidak merinci berapa jumlah tentara yang menjadi korban. Juru bicara kementerian pertahanan India Bharat Bhushan Babu menolak untuk mengomentari pernyataan Singh.

Sebanyak 20 tentara India terbunuh dalam pertempuran dengan China di sepanjang perbatasan di daerah Ladakh yang disengketakan. Bentrokan terjadi di tengah proses de-eskalasai di Lembah Galwan, Ladakh. 

Baca Juga: Gak Mau Kecolongan, India Bakal Suplai Ribuan Senjata Khusus buat Hadapi Militer China

Insiden ini merupakan eskalasi serius antara di India dan China di wilayah perbatasan kedua negara yang diperselisihkan di barat Himalaya. Bentrok mematikan ini merupakan puncak dari ketegangan dalam beberapa pekan terakhir.

China mengklaim wilayah di timur laut India. Sementara New Delhi menuduh Beijing menduduki wilayahnya di dataran tinggi Aksai Chin di Himalaya, yang termasuk bagian dari wilayah Ladakh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: