Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/6/2020). Di sana, Mentan memaparkan bahwa target kerja tahun 2021 masih berfokus pada pemulihan dan pembangunan sektor pertanian yang lebih maju, mandiri, dan moden.
"Karena itu, kami (Kementan) telah merumuskan program yang disesuaikan dengan nomenklatur Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI)," ujarnya.
Baca Juga: Kementan Gelar Forum Diskusi Bahas Petani Milenial Adaptif Teknologi
Menurut Mentan, pada surat bernomor No. S-376/MK.02/2020 dan No. B.310/M.PPN/D.8/PP.04.02/05/2020 itu tertulis adanya program dukungan manajemen ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas (Program Spesifik). "Ada juga program nilai tambah dan daya saing industri. Kemudian program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta program pendidikan dan pelatihan vokasi," katanya.
Dalam pelaksanaannya, alokasi terbesar akan diarahkan pada Program Ketersediaan, Akses, dan Konsumsi Pangan Berkualitas sebesar Rp10,53 triliun. Sesuai dengan Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI), Kementan juga ditargetkan untuk memenuhi sasaran produksi beberapa komoditas strategis seperti padi sebanyak 63,50 juta ton, jagung sebesar 26,00 juta ton, kedelai 0,48 juta ton, dan daging sapi atau kerbau sebanyak 0,463 juta ton.
"Tugas utama kami menyediakan pangan penduduk dengan rancangan target di 2021 seperti komoditas bawang merah sebesar 1,74 juta ton, cabai 1,45 juta ton, serta target peningkatan komoditas strategis lain dibandingkan tahun 2020," katanya.
Selain itu, Mentan mengatakan bahwa pembangunan pertanian mendapat dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) pertanian. Diketahui, pagu alokasi anggaran DAK tahun 2021 mencapai sebesar Rp1,4 triliun yang diarahkan untuk pembangunan atau perbaikan infrastruktur dasar pertanian dan sarana pendukungnya di daerah.
"Kami berharap mendapat dukungan dari Pimpinan dan para Anggota Komisi IV DPR RI supaya Kementan dapat menjalankan program-program dengan maksimal dan tanpa kendala," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kementan juga mengusulkan penambahan anggaran pada tahun 2021 sebesar Rp10 trilun. Penambahan tersebut dinilai penting untuk merealisasikan pemulihan ekonomi yang akan banyak bertumpu pada sektor pertanian.
"Pagu indikatif sebesar Rp18,4 triliun yang dialokasikan kepada Kementan pada 2021 nampaknya masih jauh dari memadai," tutupnya.
Sebagai informasi, rapat kerja bersama ini merupakan rapat dengan melakukan tatap muka perdana antara Kementan dengan Komisi IV DPR RI setelah hampir 3 bulan menggelar rapat virtual akibat pandemi Covid-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum