Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jumlah Pengguna PeduliLindungi Tembus 5% Pengguna Smartphone Indonesia

Jumlah Pengguna PeduliLindungi Tembus 5% Pengguna Smartphone Indonesia Kredit Foto: Unsplash/NordWood Themes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memaparkan jumlah pengguna aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi yang digunakan untuk pencegahan sekaligus alert-system guna menghentikan penyebaran Covid-19 memiliki penetrasi adopsi sebesar 5%.

"Total pengguna aplikasi PeduliLindungi adalah 4.025.861 jiwa atau sekitar 5% dari total pengguna smartphone Indonesia. Target pengguna adalah 25% dari total pengguna smartphone di Indonesia, yakni sebanyak 78 juta pengguna," jelasnya.

Menkominfo memaparkan saat ini rating aplikasi PeduliLindungi adalah 4,4; baik yang termasuk dalam kategori disukai oleh pengguna.

Baca Juga: Mau Percepat Digitalisasi Nasional, Kemenkominfo Butuh Duit Rp22,57 Triliun

"Jika dibandingkan dengan beberapa negara lain yang memiliki aplikasi sejenis dengan teknologi serupa, aplikasi PeduliLindungi memiliki rating yang cukup baik dan disukai oleh user," paparnya.

Selain PeduliLindungi, bersama pemangku kepentingan, Kemenkominfo memberikan layanan diseminasi informasi Covid-19 melalui chatbot berbasis WhatsApp melalui nomor 0813-3339-9000. Saat ini total pengguna chatbot WA sebanyak 2.644.163 pengguna.

Bersama Kementeran BUMN, Kemenkominfo bekerja sama dengan Kementerian BUMN memfasilitasi SMS blast harian oleh operator seluler untuk diseminasi informasi terkait Covid-19. Total SMS terkirim sampai dengan 31 Mei 2020 sebanyak 2,052 miliar SMS.

Berkaitan dengan penyelenggaraan Pilkada serentak akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020, Kemenkominfo melakukan edukasi terhadap masyarakat. Menkominfo menilai sosialiasi dan edukasi perlu dilakukan untuk mencegah peredaran informasi tidak benar yang mudah memecah belah bangsa.

"Sosialisasi akan dilakukan dengan berbagai bentuk dan menyesuaikan dengan karakteristik masyarakat, baik melalui forum tatap muka hingga diseminasi informasi konten di media sosial. Tujuan sosialiasi untuk menjaga kualitas demokrasi yang substansial; meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak 2020 hingga 77,5% dan mewujudkan Pilkada yang sukses dan aman dari Covid-19," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: