Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat! Kalau Perang Pecah, China Menang Alutsista, India Kantongi Pengalaman

Gawat! Kalau Perang Pecah, China Menang Alutsista, India Kantongi Pengalaman Kredit Foto: Reuters/Danish Ismail

Polemik berkepanjangan antara dua negara diperkirakan telah merenggut 40 ribu nyawa, belum lagi 800 ribu orang lainnya yang harus mengungsi.

Adapun China di era modern baru satu kali terlibat perang. Lawannya adalah Vietnam, yang uniknya sama-sama negara berideologi komunis. Pemicunya adalah sengketa perbatasan. Perang Vietnam-China yang dikenal dengan Perang Indochina Ketiga meletus pada tahun 1979.

Perbedaan garis politik menjadi alas an kedua negara untuk angkat senjata. Pasca keretakan hubungan China-Uni Soviet pada 1960-an, Vietnam condong memihak Soviet. China tak terima. Sengketa perbatasan memperparah keadaan. Selanjutnya dengan dalih melindungi etnis Tionghoa, yang menjadi minoritas di Vietnam, China memutuskan ?dalam bahasa Deng Xiao Ping? ?memberi pelajaran? kepada tetangganya.

Beijing mengerahkan lebih dari 200 ribu prajuritnya beserta 200-an tank dan kendaraan tempur lain ke 26 titik di perbatasan kedua negara yang merentang sejauh 1.400 km. Dalam waktu singkat, Tentara Pembebasan Rakyat China merangsek masuk sejauh 20 km ke wilayah Vietnam.

Vietnam tak lantas ciut. Negeri itu hanya mengerahkan sedikit pasukan regulernya, yang tetap dikonsentrasikan untuk menjaga ibukota Hanoi. Vietnam mengandalkan sekira 150 ribu personel yang terdiri dari pasukan reguler penjaga perbatasan ditambah milisi setempat.

Dalam pertempuran dua hari diperkirakan 4.000 tentara China tewas. Strategi dan taktik Vietnam, yang menghindari perang frontal, jauh lebih jitu. Keterlibatan banyak gerilyawan veteran perang melawan invasi AS membuat pasukan Vietnam memenangi beberapa pertempuran. Mereka juga mendapat dukungan persenjataan modern dan logistik dari Uni Soviet. Vietnam pun sukses mempermalukan China.

Dalam perang itu, lebih dari 25 ribu jiwa China tewas dan ribuan lain luka-luka, sementara Vietnam kehilangan sekira 10 ribu rakyatnya dan ribuan lain luka-luka di samping rakyat sipil yang jadi korban.

Perang China versus Vietnam membuktikan keunggulan senjata bukan jaminan untuk keluar sebagai pemenang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: