Demonstrasi penolakan terhadap kedatangan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) yang akan bekerja di PT VDNI dan PT OSS di Morosi Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga Selasa malam berlangsung ricuh. Para massa aksi melampiaskan rasa kekecewaannya akibat tidak menemukan seorang pun TKA yang melintas di simpang empat Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan.
Pengunjuk rasa melemparkan batu dan kayu ke arah pihak kepolisian. Pihak keamanan menyemprotkan water canon dan menembakkan gas air mata ke arah massa pengunjuk rasa.
Baca Juga: Penolakan Masyarakat Gak Mempan, Ratusan TKA China Segera Masuk Indonesia
Kepolisian memperingatkan massa pengunjuk rasa agar membubarkan diri. Namun, imbauan tersebut tidak diindahkan oleh masa aksi dan berupaya melemparkan batu dan kayu ke arah pihak Kepolisian.
Hingga Selasa malam, pihak kepolisian tengah berupa membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan water canon ke arah pengunjuk rasa. Sebelumnya, para massa aksi melakukan sweeping setiap kendaraan khususnya roda empat yang keluar dari bandara untuk memeriksa setiap penumpang, apakah memuat TKA atau tidak.
Untuk diketahui, Selasa (23/6/2020) kemarin dijadwalkan sebanyak 156 TKA asal China akan tiba di Bandara Haluoleo Kendari. Sebanyak 156 TKA itu adalah gelombang pertama dari 500 TKA yang akan datang di Sultra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum