Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diinisiasi Hemera Grup dan LG Corp, Bandara APT Pranoto Samarinda Punya Lab Covid-19

Diinisiasi Hemera Grup dan LG Corp, Bandara APT Pranoto Samarinda Punya Lab Covid-19 Kredit Foto: Hemera International
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bandar Udara (Bandara) APT Pranoto Samarinda mencatat sejarah lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pembangunan Lab Diagnostic Covid-19 mandiri, Selasa, (23/6). 

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda, Dodi Dharma Cahyadi bersama Direktur Hemera International Pte Ltd, Justin Lim dan Choi Min dari LG International Corp. 

Baca Juga: Khawatir Penanggulangan Corona, Din Syamsuddin: Bisa Ada 12 Juta Pengangguran Baru

Baca Juga: Alamak, China Batalkan Ribuan Penerbangan Dari dan Menuju Beijing

Choi Min selaku Head of Indonesia Business Solution Division LG International Corp mengatakan, LG sangat mendukung langkah pemerintah Indonesia dalam memutus mata rantai Covid-19.

"Sebelumnya kami sudah memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui BNPB. Bantuan kami disambut baik oleh pemerintah Indonesia, sampai Presiden Jokowi memberikan apresiasi. Kami merasa sangat bangga bisa ikut berpartisipasi dalam menangani wabah Covid-19 di Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6).

Menurut Choi Min, Pembangunan Lab Diaganostic Covid-19 ini adalah upaya bersama pemerintah dan pihak swasta asing dalam penanganan wabah pandemic Covid -19.

Seluruh pembiayaan pembangunan Lab tersebut akan ditanggung oleh Hemera International Pte Ltd. Sedangkan operasional Lab itu nantinya akan dilakukan secara bersama sama oleh Konsorsium Hemera dan pihak pengelola bandara. 

Sementara itu, Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda, Dodi Dharma Cahyadi mengharapkan pembangunan Laboratorium Diagnosa Covid-19 ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda. 

"Kami harapkan Lab yang kami bangun bersama konsorsium Hemera International, LG International dan Eone Laboratories ini dapat membantu pemerintah dan meringankan beban masyarakat,” kata Dodi.

Dalam kesempatan yang sama, Justin Lim, Director Hemera International Pte Ltd mengatakan bahwa pihak konsorsium tidak semata mata mempertimbangkan nilai bisnis dalam investasi ini, karena ada nilai kemanusiaan di dalamnya. 

“Kami berniat membantu Indonesia untuk mempercepat penanganan Covid-19, agar dunia bisnis bisa bergerak kembali,” ucapnya.

Kehadiran Lab ini sangat dibutuhkan masyarakat, mengingat setelah penerbangan normal kembali, salah satu syarat protokol kesehatan wajib bagi penumpang adalah melakukan test PCR Covid-19. 

"Bandara merupakan pintu gerbang kota, kita harus jaga betul. virus Covid-19 ini kita tidak tahu kapan berakhirnya, tapi kita tidak bisa diam melihat situasi ini. Sebagai kepala Bandara, saya sering mendapat keluhan masyarakat tentang mahalnya biaya PCR, ini sangat memprihatinkan. Saya berpikir bagaimana cara membantu dalam situasi begini, agar masyarakat tidak terbebani. Pemikiran ini mendapat angin segar ketika kami menerima penawaran dari pihak Hemera International,” tambah Dodi Dharma Cahyadi. 

Menurut Dodi, mahalnya biaya test PCR, dianggap cukup membebani masyarakat yang akan bepergian. Saat ini test PCR yang dapat dilakukan di Rumah Sakit Swasta atau Lab konvensional, membutuhkan biaya yang cukup besar, lebih dari Rp1,5 juta bahkan Rp2,5 juta untuk satu spesimen.

Sekedar informasi, laboratorium Covid-19 ini mampu melakukan diagnosa 4.000 spesimen per hari. Lab yang dibangun ini tidak saja canggih dengan teknologi terbaik di dunia, tapi juga akan didukung dengan sistem digital paperless.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: