Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM Binaan SIG Berinovasi Hadapi Pandemi Covid-19

UMKM Binaan SIG Berinovasi Hadapi Pandemi Covid-19 Kredit Foto: SIG
Warta Ekonomi, Jakarta -

Semen Indonesia Group (SIG) terus berupaya mendukung aktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa tetap bertahan dan bahkan bisa meningkatkan kinerjanya di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Salah satunya dengan mendorong para mitra binaan UMKM-nya di seluruh wilayah operasional perusahaan untuk melakukan inovasi produk.

Kelompok UMKM binaan SIG tergabung dalam Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) klaster jahit di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, misalnya. Sebelum ada pandemi Covid-19, para pelaku UMKM ini merupakan produsen pakaian jadi. Mereka di antaranya Karya Muda Taylor Desa Sugihan, Jama'ah Tahlil Nurul Huda Desa Tegalrejo, Juwiri Mandiri Desa Tuwiri Wetan, IPPNU Desa Margorejo, Bank Sampah Kencana Madya Desa Temandang, dan Cendrawasih Desa Kapu.

"Sebelum pandemi kami bisa memproduksi sekitar 115 dalam sebulan, tapi sejak pandemi permintaan jadi turun, paling hanya bisa produksi sekitar 45 gamis saja (sebulan). Sekarang kami beralih ke produksi masker untuk beberapa instansi pemerintah dan perusahaan. Lumayan tertolong," ujar anggota OMS Cendrawasih Desa Kapu, Tuban, Wiwik dalam keterangan resmi perusahaan, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga: Diguyur Kredit Bank J Trust, Esta Dana Ventura Bersiap Pulihkan Bisnis UMKM

Selain jadi kembali aktif berproduksi, menurut Wiwik, dengan adanya pesanan masker kini pihaknya dapat melibatkan penjahit sekitar yang telah lama menganggur. Hingga saat ini, jumlah masker yang telah diproduksi Wiwik mencapai 22.000 unit masker.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota OMS Karya Muda Taylor, Desa Sugihan, Tuban, Cik Inturni. Sebelum pandemi, Inturni bersama kelompok penjahit lain memproduksi seragam sekolah dan pakaian jadi. Sama seperti Wiwik, Inturni kini lebih memilih banting setir jadi produsen masker sesuai permintaan yang datang. "Di masa pandemi ini kami lebih banyak memproduksi masker dan menerima pesanan hingga ke luar kota. Dengan produksi masker ini, keberlangsungan usaha kami terus berjalan," tutur Inturni.

Sementara itu, General Manager of CSR SIG, Edy Saraya mengatakan bahwa SIG berharap UMKM mitra binaan dapat lebih adaptif terhadap perubahan yang terjadi, terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini. Misalnya UMKM jahit yang sebelumnya memproduksi pakaian jadi, dapat menambah produksinya dengan produksi masker sesuai dengan banyaknya permintaan di masyarakat sekaligus  berperan dalam penanganan penyebaran Covid-19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: