Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lompat Nyaris 400%, Cuan Lippo Cikarang di Q1 2020 Bikin Melotot!

Lompat Nyaris 400%, Cuan Lippo Cikarang di Q1 2020 Bikin Melotot! Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja keuangan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) pada awal tahun 2020 ini terbilang positif dengan kenaikan pendapatan 44% dari Rp399 miliar menjadi Rp574 miliar. Penjualan rumah tinggal dan apartemen menjadi kontributor utama atas pendapatan perusahaan properti dalam Grup Lippo ini.

Dalam rilis kinerja keuangan di keterbukaan informasi, kenaiakn penjualan rumah tinggal dan apartemen yang dikantongi LPCK naik dari Rp304 miliar pada Q1 2019 menjadi Rp362 miliar pada Q1 2020, setara dengan 63% dari total pendapatan. Sementara itu, penjualan tanah komersial dan ruko tercatat sebesar Rp57 miliar, sedangkan penjualan tanah industri menjadi sebesar Rp59 miliar.

Baca Juga: Pendapatan Perusahaan Jusuf Kalla Lompat Tajam, Tapi Labanya...

Baca Juga: Bisnis Emas Masih Jadi Andalan, Keuntungan Antam Redup di Q1 2020

Lebih lanjut, pendapatan LPCK juga ditopang oleh peningkatan pendapatan berulang dari divisi manajemen kota sebesar 6% menjadi Rp83 miliar. Sayangnya, pendapatan sewa mengalami penurunan sebesar 23% dari Rp17 miliar menjadi hanya Rp13 miliar.

Meskipun begitu, LPCK mampu mengantongi keuntungan yang lebih besar pada awal tahun 2020. Hingga akhir Maret 2020, laba kotor LPCK mencapai Rp269,5 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp168,5 miliar. Yang lebih fantastis, laba bersih perusahaan meningkat hingga 385% dari Rp165 miliar pada Q1 2019 menjadi Rp799 miliar pada Q1 2020. Kenaikan itu ditopang oleh pendapatanlain dari peningkatan nilai wajar investasi DINFRA USD sebesar Rp626 miliar. 

Baca Juga: Bergidik! Dolar AS Berdarah-Darah, Rupiah Jauh Lebih Parah!

Presiden Direktur LPCK, Simon Subiyanto, menjelaskan bahwa pihaknya masih akan fokus mengelola arus kas dan mengupayakan operasional yang efisien dan berniali tambah bagi para pemangku kepentingan. 

"Kami percara permintaan pasar akan kualitas rumah hunian dengan harga terjangkau akan tinggi, mengingat populasi negara yang tinggi ditambah dengan kepemilikan rumah yang rendah. Ke depan, kami akan menghasilkan lebih banyak produk kreatif yang akan memenuhi permintaan pasar," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: