"Hanya saja, potensi tersebut sampai saat ini masih belum diolah secara baik. Anugerah diberikan kepada mereka yang kreatif, memiliki ide cemerlang karya anak bangsa yang mungkin membutuhkan pendanaan dan bimbingan sehingga lebih termotivasi melakukan penelitian lebih mendalam," pungkasnya.
Indonesia memiliki ancaman ketahanan energi secara berkelanjutan jika tidak diantisipasi melalui inovasi EBT. Mengutip dari laporan Indonesia Energi Outlook 2019 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, pada 2018 Indonesia hanya menghasilkan total produksi energi primer berupa minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan EBT sebesar 411,6 MTOE.
Indonesia masih membutuhkan minyak mentah dan BBM impor sebanyak 43,2 MTOE untuk memenuhi kebutuhan sektor industri. Permasalahan krisis energi merupakan tanggung jawab setiap umat manusia, tidak hanya pemerintah maupun pejabat energi lainnya.
Oleh sebab itu, Pertamina dan Pertamina Foundation mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi lemahnya ketahanan energi melalui kompetisi penelitian kreatif dan inovatif dalam Kompetisi Sobat Bumi.
Tak hanya berfokus pada penyediaan energi di daerah terisolir, Pertamina Foundation juga berkomitmen menjawab permasalahan sampah perkotaan dengan rekayasa untuk menjadi sumber energi bio-massa. Oleh karena itu, diharapkan penelitian yang diusung oleh peserta mampu memberikan solusi nyata yang dapat diimplementasikan di daerah 3T maupun area lingkungan sekitar dan industri.
Kompetisi Sobat Bumi kategori Proyek Inovasi EBT dilaksanakan bersama Universitas Pertamina, dengan dukungan dari Direktorat EBT PT Pertamina (Persero), serta dari Kementerian Ristek dan praktisi energi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: