Menurut Anda, saat ini sejauh mana awareness kalangan dunia usaha nasional dengan fenomena create the corporate image melalui media sosial tadi?
Ketika ditanya apakah semua perusahaan sudah menyadari dan mulai menggarap strategi media sosial itu, jawabannya tentu belum semuanya memahami dan mulai doing something. Namun, secara tren, kita bisa melihat bahwa tingkat kesadaran itu sudah mulai meningkat secara gradual dan makin banyak pengusaha yang sadar bahwa pendekatan dunia media sosial ini tidak lagi bisa dipandang sebelah mata.
Kita tahu saat ini di dunia kerja hampir semua generasi masih ada dan exist, mulai dari generasi baby boomers, generasi X, generasi Y, hingga generasi milenial. Secara jumlah juga relatif cukup merata. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa secara perlahan generasi milenial ini juga terus tumbuh dan mulai pegang peranan di berbagai bidang di perusahaan.
Baca Juga: Hebat Banget! Milenial Ini Sukses Jual Sepatu Lokal ke Luar Negeri
Ini jelas memberikan pengaruh dan sentuhan baru dalam dunia bisnis, terkait dengan pengelolaan kinerjanya di internal perusahaan. Dengan begitu, mau tidak mau, generasi-generasi di atasnya juga akan menyesuaikan diri.
Ke depan, tidak lama lagi, generasi milenial ini juga akan semakin exist di dunia kerja sehingga tren pemanfaatan media sosial ini juga kami yakin akan makin bagus. Bagaimana kemudian perusahaan tidak lagi melulu berfokus pada pendapatan, penjualan, atau marjin yang mereka peroleh, tetapi juga mulai aware dengan hal-hal lain berkaitan dengan image mereka, terutama di dunia digital melalui platform media sosial.
Bagaimana kemudian mereka mencari cara untuk sebisa mungkin membangun engagement yang kuat antara sebuah brand dengan konsumennya karena harus diakui hal ini juga akan berimbas positif terhadap capaian keuangan dan justru impact-nya lebih kuat dan jauh ke masa yang akan datang.
Terakhir, apa yang bisa TMS sampaikan terhadap dunia usaha secara keseluruhan, terutama dalam menghadapi kondisi yang tidak bagus saat ini?
Yang sering juga kami sampaikan pada para klien kami selama ini bahwa disukai atau tidak, kondisi yang ada saat ini merupakan sebuah kondisi disruption baru yang harus dihadapi. Tidak ada pilihan lain. Kita tidak bisa lagi menunggu agar situasi kelak kembali normal. Yang ada adalah akan segera munculnya kondisi new normal.
Jika sebelumnya kita mengenal adanya gelombang disrupsi dari datangnya era teknologi 4.0 dan berbagai pembahasan soal itu, saat ini kami melihatnya juga merupakan sebuah gelombang disrupsi baru yang juga mewajibkan kita untuk segera menyesuaikan diri. Jangan lagi berharap situasi akan kembali seperti sebelumnya. Akan ada kondisi new normal yang kita semua harus beradaptasi terhadapnya.
Caranya bagaimana? Ya dengan memanfaatkan seluruh platform yang saat ini tersedia. Interaksi penjual dan pembeli bisa dianggap tidak akan sama lagi seperti dulu. Proses jual-beli bisa jadi juga akan berubah. Semua akan makin going digital.
Jika selama ini masih ada sebagian masyarakat yang siap dan ada juga yang tidak siap untuk go digital, hari ini kondisi memaksa kita semua untuk siap menjalani itu semua. Tinggal kemudian apakah dunia korporasi ini siap? Itu tantangannya. Jika siap, kita bisa lanjut. Namun, jika tidak siap, bisa saja kita tidak lagi bisa bertahan. Itu saja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Puri Mei Setyaningrum