Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dih Parah, Jokowi Marah, Fadli Zon Malah Ngeledek

Dih Parah, Jokowi Marah, Fadli Zon Malah Ngeledek Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) didampingi Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kedua kiri) dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang (kiri) tiba di lokasi pembukaan Sidang Paripurna DPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Sidang tersebut beragendakan penyampaian pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rangka penyampaian pengantar keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun 2018. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mempertanyakan soal kemarahan Presiden Joko Widodo atas kinerja para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju di masa pandemi Covid-19 dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, 18 Juni 2020 lalu. 

Fadli Zon bertanya-tanya apakah kemarahan Jokowi tersebut serius atau cuma gimmick semata. "Marah bohongan apa serius?" ujar Fadli dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) bertema "Presiden Marah: Menteri Mana Direshuffle?", di tvOne, Selasa, 30 Juni 2020 malam.

Belum lagi video kemarahan Jokowi terhadap menterinya itu baru di-posting beberapa hari kemudian. Fadli malah berguyon dan menyebutkan kemarahan Jokowi ini dengan istilah 'angry distancing'.

Baca Juga: Jokowi Gelar Karpet Merah Buat AS-Korea Pindah, 4.000 Ha Bos!!

Menurut Fadli, jika kemarahan yang ditunjukkan Jokowi itu serius, kiranya hal tersebut tidak perlu dipublikasi. Saat marah, Jokowi sempat menyinggung punya opsi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet.

"Kalau serius enggak perlu di-publish. Mempertontonkan kelemahan menteri juga presidennya," katanya.

Isu reshuffle kembali muncul lantaran pernyataan Presiden Jokowi yang tampak kecewa terhadap kinerja para menterinya. Jokowi mengkritisi, jajaran pembantunya dalam kabinet yang menganggap biasa krisis pandemi Corona (Covid-19). Mantan Gubernur DKI itu menyampaikan kekecewaannya saat pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Kamis, 18 Juni 2020.

Jokowi mengatakan, situasi krisis di tengah pandemi Corona harus disikapi dengan langkah-langkah yang luar biasa atau extraordinary. Ia mengajak jajaran menterinya menjalankan amanat karena ada tanggung jawab terhadap 267 juta lebih rakyat Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: