Loh Loh, Kapal Selam China Bakal Bermanuver di Laut Indonesia?
Ia menambahkan, setelah kapal selam China dapat melintasi Selat Sunda atau Selat Lombok menuju Samudera Hindia, mereka akan mendapatkan keuntungan yang sangat signifikan untuk melakukan manuver di kedalaman hingga tidak terdeteksi oleh kekuatan militer India.
"Selat Sunda akan menjadi rute terpendek, tetapi sangat dangkal di ujung timurnya sehingga Selat Lombok yang lebih dalam mungkin lebih disukai. Di sana bagian yang terendam kemungkinan dianggap layak untuk Angkatan Laut China," katanya.
Begitu masuk ke Samudera Hindia, lanjutnya, kapal selam itu bisa dipersenjatai kembali tanpa harus kembali ke Cina. Sebab, Angkatan Laut China telah memiliki pangkalan militer di Djibouti di Tanduk Afrika. Bahkan jika kapal selam itu sendiri tidak dapat masuk ke pelabuhan, karena diawasi secara ketat, kapal dapat beroperasi dari sana untuk melakukan pengisian ulang di laut.
Selain itu, katanya, China saat ini juga sudah memiliki pelabuhan lain yang sedang dibangun di daerah Gwadar di Pakistan. Dari pelabuhan Gwadar itu, keinginan merubah pelabuhan itu untuk menjadi pangkalan angkatan laut Cihna, tampaknya akan segera terjadi. Gwadar memiliki keuntungan karena terhubung melalui darat ke Tiongkok sehingga persediaan tidak harus melalui laut.
"Jika Cina ingin membuat skuadron Samudra Hindia permanen, basis alaminya adalah Gwadar dan Djibouti. Ada juga pulau kecil Feydhoofinolhu di Maladewa, yang sedang dikembangkan Tiongkok sebagai resor. Perencana akan khawatir bahwa itu dapat bertindak sebagai basis dukungan atau stasiun pemantauan dalam beberapa skenario," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: