Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menengok Gaya Hidup Minum Teh Orang Indonesia, Seperti Apa?

Menengok Gaya Hidup Minum Teh Orang Indonesia, Seperti Apa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gaya hidup minum teh cukup banyak diterapkan masyarakat. Namun demikian, menurut Pendiri Institut Teh Indonesia, Ratna Somantri, ada sejumlah tantangan terkait bisnis teh di Indonesia.

"Teh di Indonesia masih dianggap sebagai minuman yang murah," ungkap Ratna dalam webinar Rempah dan Teh Nusantara, pekan lalu.

Baca Juga: Anak Usaha RNI Ekspor Teh ke Taiwan dan Malaysia

Padahal, untuk memproduksi teh yang bagus dan berkualitas baik, membutuhkan biaya yang tidak murah. Selain itu, produksinya pun membutuhkan waktu dan kemampuan yang besar.

Ratna juga mengungkapkan, masih banyak orang yang belum mengetahui jenis teh berkualitas, serta cara menyeduh yang baik dan benar. Padahal, teh yang berkualitas baik memiliki manfaat yang baik pula. Sementara, teh yang tak berkualitas kurang baik, manfaatnya pun kurang optimal.

"Ketika pengetahuan bagaimana teh yang berkualitas itu kurang dipahami, maka hal itu membuat orang tidak mengetahui teh yang dikonsumsi bukanlah teh yang berkualitas baik," jelas dia.

Selanjutnya, konsumsi teh seduh juga mengalami penurunan. Hal itu pun didukung dengan adanya teh siap minum dan teh celup, serta minuman-minuman pengganti teh yang semakin marak akhir-akhir ini.

Menurut dia, hal ini dapat mempengaruhi konsumsi teh per kapita, di mana Indonesia saat ini masih berada pada posisi rendah. Untuk meningkatkannya, maka konsumsi teh asli pun harus didorong lebih jauh.

"Kebiasaan orang Indonesia juga, adalah tak mengganti teh tubruk yang seharian telah direndam. Padahal per kapita teh itu bergantung dari jumlah teh yang dikonsumsi," jelas Ratna.

Tantangan yang lain, mayoritas teh yang diekspor dari Indonesia merupakan teh yang berbentuk curah. Artinya, produk teh yang diekspor telah dicampur dengan berbagai teh yang ada.

Hal itu menyebabkan Indonesia tak memiliki satu jenis teh khusus dengan rasa yang khas. Hal ini juga mengakibatkan nilai tambah yang tidak tinggi pada produk teh itu sendiri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: