Survei Penjualan Eceran yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada Mei 2020 menunjukkan penurunan penjualan eceran. Indeks Penjualan Riil (IPR) turun sebesar 20,6% (yoy) pada Mei 2020, lebih dalam dibandingkan dengan penurunan sebesar 16,9% (yoy) pada April 2020.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan bahwa penurunan penjualan bersumber dari kontraksi penjualan di seluruh kelompok komoditas yang dipantau.
Baca Juga: Pemerintah dan BI Kembali Sepakati Burden Sharing Pembiayaan APBN
"Penurunan terdalam pada subkelompok sandang serta kelompok barang budaya dan rekreasi," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Onny memperkirakan, kinerja penjualan eceran sedikit membaik pada Juni 2020 meskipun masih dalam fase kontraksi. Hal ini tercermin dari prakiraan pertumbuhan IPR sebesar -14,4% (yoy) Juni 2020, tidak sedalam kontraksi penjualan pada bulan sebelumnya.
"Perbaikan kinerja penjualan eceran terutama terjadi pada kelompok makanan dan minuman, tembakau, serta bahan bakar kendaraan bermotor," tukasnya.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 dan 6 bulan mendatang (Agustus dan November 2020) diprakirakan menurun. Menurunnya, tekanan harga tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 dan 6 bulan mendatang (Agustus dan November 2020) masing-masing sebesar 138,6 dan 142,5, lebih rendah dibandingkan dengan 162,4 dan 146,4 pada Juli dan Oktober 2020.
"Hal tersebut disebabkan responden cenderung masih menjaga harga jual untuk mempertahankan level permintaan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum