Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angka Kasus Corona Melejit, Desakan PSBB Kembali Menguat

Angka Kasus Corona Melejit, Desakan PSBB Kembali Menguat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penambahan kasus corona mengukir rekor baru. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan, kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi pada Kamis (9/7/2020) mencapai 2.657 kasus.

Dengan tambahan itu, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 70.736 orang. Jumlah ini jauh melampaui rekor harian sebelumnya yakni 1.853 kasus pada Rabu (8/7/2020). Anggota Komisi IX DPR  Kurniasih Mufidayati menyampaikan, makin meluasnya temuan kasus Covid-19 dalam sehari dan secara akumulasi mengarah pada dugaan kuat WHO jika Covid-19 bisa menular melalui udara.

Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan Pengetatan Lagi Usai Kasus Covid-19 Naik

"Hal ini menjadi peringatan bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan lebih tinggi," kata Mufida di Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Politisi PKS ini kemudian meminta pemerintah kembali mempertimbangkan opsi pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena banyak komponen masyarakat belum bisa menjalankan norma adaptasi kebiasaan baru dengan baik. Pemerintah juga belum secara tegas mengawal penerapan norma-norma baru di masa pandemi ini.

"Perlu protokol pencegahan baru karena WHO menyebut Covid-19 sudah bisa menular lewat udara. Protokol yang lama tentu harus berubah. Pemerintah perlu mengencangkan kembali aturan sebab kebijakan pemerintah untuk pencegahan penularan ini makin tidak jelas setelah kampanye new normal dengan hasil lonjakan kasus rata-rata naik lebih dari 1.000 per hari," paparnya.

Ia pun meminta pemerintah untuk terus menyiagakan fasilitas kesehatan guna menampung warga yang teridentifikasi positif. Termasuk, menyiapkan tempat-tempat isolasi mandiri bagi yang teridentifikasi positif, tetapi tidak memerlukan perawatan dan meningkatkan kerja laboratorium dalam percepatan hasil test swab.

"Makin banyak ditemukan kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga Protokol Kesehatan baru harus segera dibuat, disosialisasikan, dan disiplin diterapkan dengan pengawasan ketat," ujarnya.

Mufida secara khusus kembali meminta pemerintah melanjutkan dan meningkatkan pemeriksaan dengan rapid test maupun PCR massal untuk mendeteksi Orang Tanpa Gejala (OTG) kemudian melakukan tracing dan melakukan langkah-langkah pencegahan penularan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: