Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sssttt!! Bakal Ada BUMN yang Disuntik Mati

Sssttt!! Bakal Ada BUMN yang Disuntik Mati Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh pihak, terutama BUMN untuk tidak terjebak dalam middle income trap, dan segera bangkit bersama agar lebih maju lagi.

Menurut Wapres, jumlah BUMN bakal dirampingkan, bahkan ada yang dilikuidasi. "Menurut penilaian, Kementerian BUMN selaku pemegang kendali semua BUMN (memiliki) jumlah dan cakupan [yang] terlalu besar dan terlalu luas, sehingga perlu dikurangi, dirampingkan sesuai line of business (bidang usaha) dan kebutuhan pembangunan agar lebih efisien, kompetitif dan memberikan hasil yang lebih baik," katanya melalui video conference di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Kemarin.

Baca Juga: Terlalu 'Gemuk', Wapres: BUMN Perlu Dirampingkan Lagi!

Baca Juga: Dijamin 2 BUMN, BJB Siap Salurkan Kredit Modal Kerja UMKM

Terkait revitalisasi BUMN, ia mengatakan ada dua dua kriteria yang dapat dijadikan pegangan adalah kemampuan value creation (penciptaan nilai) dan kemampuan melaksanakan public service obligation (layanan publik yang baik).

Karena itu, ia mengatakana da beberapa upaya yang akan dilakukan pemerintah dengan melakukan penilaian (assesment) portofolio dari seluruh BUMN untuk memilah.

"Saat ini terdapat 142 BUMN yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari migas, pangan, farmasi, infrastruktur, telekomunikasi sampai dengan perfilman dan penerbitan buku. Adapun hasil akhirnya akan berupa penggabungan atau merger bagi yang dinilai mampu untuk meningkatkan nilai tambah serta layanan publiknya, dan likuidasi atau penghapusan bagi yang tidak memenuhi kriteria tersebut. Kementerian BUMN memperkirakan nantinya jumlah BUMN akan menjadi sekitar 100 buah," paparnya.

Ia juga ikut menjelaskan langkah tersebut diambil pemerintah sebagai upaya untuk mendorong tercapainya tujuan negara yaitu terciptanya bangsa Indonesia yang bersatu, cerdas, sejahtera, maju, mandiri, adil dan makmur.

"Langkah tersebut harus dilakukan sebagai salah satu respon pemerintah dalam menghadapi persaingan global, sekaligus untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas nasional. Dan sesuai dengan tujuan pembentukannya, diharapkan BUMN ke depan akan lebih mampu memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional, termasuk dalam turut serta membesarkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," imbaunya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: