Bahaya, Panglima Perang Terganas AS Kirim Pesan Ini ke Rusia
Amerika Serikat (AS) masih yakin bahwa Rusia telah menyogok tentara Taliban. Maksud Rusia memberikan sejumlah imbalan tak lain adalah membantai tentara Amerika yang masih menduduki Afghanistan.
Dalam berita sebelumnya yang dikutip dari USA Today, Kongres Amerika memberikan informasi kepada Departemen Pertahanan (US Departement of Defense) bahwa Rusia telah menyogok Taliban untuk membunuh sejumlah pasukan AS yang ada di Afghanistan.
Baca Juga: PBB Bongkar Bukti AS Bunuh Jenderal Soleimani, Trump Ketar-Ketir
Mendengar kabar ini, Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (Chief of Joint Staff), Jenderal Mark Alexander Milley, memberikan respons keras. Milley berjanji akan akan menurunkan pasukannya jika Rusia terbukti menyuap Taliban untuk membantai tentara Amerika di Afghanistan.
"Dan jika itu benar, kami akan mengambil tindakan," ucap Milley dikutip dari RadioFreeEurope RadioLiberty.
Di sisi lain, Presiden Amerika, Donald Trump, sudah menyetujui rencana penarikan sekitar 10.000 pasukan dari Afghanistan Juni 2020 lalu. Akan tetapi, mantan Komandan Pasukan Amerika untuk Afghanistan, Jenderal John Nicholson, menganggap bahwa itu adalah keputusan yang salah.
Dalam kacamatanya, Nicholson menganggap bahwa pemulangan puluhan ribu tentara adalah celah bagi Rusia untuk melemahkan Amerika dan Pakta Atlantik Utara (NATO).
"Penarikan pasukan ini memainkan keinginan Rusia untuk melembahkan NATO. Jika dilakukan, ini akan dipandang sebagai tanda kelemahan Amerika dalam menghadapi ancaman Rusia," kata Nicholson.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto