Meski demikian, pesaing pun mulai datang. Tapi karena ia mahir bahasa Indonesia, Inggris dan Jepang, ia berhasil menawarkan sesuatu yang berbeda.
"Saya menggabungkan dua unsur ini magic and tourism. Dalam performance saya itu juga jadi alasan kenapa saya menggunakan baju khas Jepang, karena inilah yang bisa membedakan saya dengan pesulap lain," imbuh David.
Meski saat ini David membawa unsur pariwisata ke dalam pertunjukan sulapnya, ia berharap suatu hari nanti bisa kembali membawa trik sulap ke bisnis pariwisatanya. Ya, nanti ketika Jepang dan dunia telah pulih dari pandemi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami