Kota-kota besar di China, seperti Wuhan dan Beijing, sedang menyusun rencana menghadapi gelombang lanjutan serangan Covid-19 pada musim gugur dan musim dingin, meskipun di China saat ini wabah tersebut secara umum terkendali.
Para pakar kesehatan mengingatkan adanya penyebab infeksi yang tidak diketahui, wabah regional akibat kasus impor, serta serangan ganda Covid-19 dan influenza yang merupakan penyakit musiman.
Baca Juga: Dirongrong AS Soal LCS, China Masih Kalem: Coba Menghormati
Pandemi itu akan terus berlanjut hingga musim dingin dan situasinya bisa jadi lebih buruk daripada sebelumnya, demikian peringatan Kepala Epidemiolog Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) Wu Zunyou, dikutip media resmi setempat, Selasa (14/7/2020).
Dia memperkirakan masa-masa mencekam di Wuhan pada awal tahun ini tidak akan terulang lagi di China. Namun, Wu mengingatkan pemerintah China karena masih akan menghadapi dua hal penting. Pertama, wabah yang tidak diketahui penyebabnya seperti di pasar ikan di Wuhan yang muncul kembali di Pasar Induk Xinfadi, Beijing.
Kedua, penyebaran virus secara regional yang disebabkan oleh kasus impor, seperti yang terjadi di Shulan dan Suifenhe, Provinsi Heilongjiang. Tiga bulan setelah status karantina wilayah (lockdown) Wuhan, Provinsi Hubei, dicabut pada 8 April, pengawasan terhadap Covid-19 terus berlanjut.
Lebih dari 80.000 sampel yang diambil dari masyarakat sekitar pada bulan lalu menunjukkan hasil negatif. Otoritas di Kota Wuhan mengumpulkan sampel dari swalayan, pasar produk pertanian, dan toilet umum pada 13 Juni.
Ahli pernapasan dari Rumah Sakit Utama Peking University Wang Guangfa mengatakan mayoritas warga China tidak memiliki kekebalan terhadap Covid-19. Karena itu, menurut dia, wabah flu yang biasanya terjadi pada musim gugur dan musim dingin makin menyulitkan pemberantasan Covid-19 gelombang berikutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: