Jika Perang, Pasukan AS Akui Punya Kunci Hancurkan Militer China
Peningkatan kekuatan militer China tengah menjadi sorotan dunia. Banyak negara yang tak suka melihat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang semakin tangguh, dengan semua teknologi canggih yang tak kalah dengan negara raksasa semisal Amerika Serikat (AS), Rusia, atau Inggris.
Pada Mei 2020 lalu, Presiden China, Xi Jinping, memastikan kenaikan signifikan anggaran militer Negeri Tirai Bambu. Menurut laporan yang dikutip dari Defense News, pemerintah China menaikkan anggaran pertahanan hingga mencapai 178,2 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp2,637 triliun.
Baca Juga: Kapal-kapal Induk Terbesar dan Termahal di Dunia
Jumlah tersebut meningkat tajam dari sebelumnya yang hanya mencapai 167 miliar dolar AS, atau senilai dengan Rp2,471 triliun.
Peningkatan anggaran pertahanan tentu akan berbanding lurus dengan semakin kuatnya armada militer China. Tiga matra utama Tentara Pembebasan Rakyat China, Angkatan Darat (PLAGF), Angkatan Laut (PLAN), dan Angkatan Udara (PLAAF), merasakan kemajuan pesat terutama dalam hal alat utama sistem persenjataan.
Oleh sebab itu, China tak segan menebar ancaman kepada negara-negara pesaingnya. Seperti yang diketahui, saat ini China tengah bersitegang dengan Amerika. Terutama di kawasan Laut China Selatan, ketegangan kedua negara sangat terasa.
China yang hanya memiliki dua kapal induk, tertinggal jauh dari Amerika yang punya 12 kapal induk aktif. Akan tetapi, China punya solusi untuk melawan kapal-kapal induk Amerika jika sampai terjadi konfrontasi bersenjata alias perang.
Ya, China punya dua rudal balistik yang tak hanya bisa menghancurkan kapal induk Amerika. Tetapi juga, mampu menghancurkan Pangkalan Militer Andersen di Guam.
Dua rudal balistik jarak menengah itu adalah Dongfeng DF-21 dan Dongfeng DF-26. Kemudian, China juga memiliki dua rudal hipersonik yang baru saja diciptakan, Dongfeng DF-17 dan Dongfeng DF-100.
Kemudian di sektor militer laut, China dipercaya sedang membuat kapal induk nuklir pertamanya. Dalam laporan The National Interest, kapal induk raksasa yang tengah dibangun China memiliki bobot mencapai 85.000 ton dan dipastikan memiliki jangkauan serang yang lebih luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: