Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengajak Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama umat Islam dan golongan Nasionalis untuk terus menjaga ideologi Pancasila dari pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin merongrong ideologi bangsa ini.
Ia menilai ideologi-ideologi seperti komunisme, liberalisme/kapitalisme, serta ekstrimisme keagamaan terus berupaya mengancam nilai-nilai Pancasila dari mentalitas bangsa Indonesia saat ini dan pihak-pihak yang membawa kepentingan ideologi tersebut saat ini tengah bekerja secara terstruktur, sistematis, dan masif di tengah-tengah masyarakat.
"Dilihat dari sejarah keberadaannya, TNI adalah komponen bangsa yang sejak masa kemerdekaan selalu siap dan loyal melindungi rakyat dari segala gangguan. Karena itu, dari podium ini saya mengajak TNI sekali lagi untuk terus merawat dan menjaga Pancasila dari setiap rongrongan dan gangguan, baik dari luar maupun dari dalam negeri,’" tegas Ahmad Basarah di hadapan peserta sarasehan pembinaan mental gabungan TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AU di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/7/2020).
Baca Juga: Pimpinan MPR Setujui Sidang Tahunan, Jokowi Pidato Cuma Sekali
Hadir dalam sarasehan bertema Melalui Sarasehan Pembinaan Mental Ideologi Tahun 2020 Kita Tingkatkan Semangat Disiplin dan Rela Berkorban Sebagai Cerminan Nasionalisme Indonesia itu Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letjen TNI Ganip Warsito, Kepala Pusat Pembinaan Mental TNI Laksamana Pertama TNI Dery Triesananto Suhendy, para kepala dinas pembinaan mental dari unsur TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AU, serta para perwira tinggi dan menengah TNI dari ketiga angkatan lainnya.
Menurut Ahmad Basarah, sejarah mencatat bahwa eksistensi TNI tumbuh dari rakyat, lalu berkembang menjadi tentara modern bersama rakyat untuk membela bangsa ini dari gangguan penjajah asing dan pemberontakan dalam negeri.
"Dibanding keberadaan tentara di sejumlah negara lain yang dibentuk setelah adanya negara dan pemerintahan, tetapi TNI justru tumbuh bersama rakyat ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia sampai sekarang," jelas Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini.
"Sapta Marga dan Sumpah Prajurit TNI adalah doktrin yang membentuk jiwa dan karakter prajurit TNI untuk selalu setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan NKRI. Saya bangga jati diri TNI adalah tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, sekaligus tentara profesional sesuai bunyi Pasal 2 UU 34/2004 tentang TNI," jelas Ketua Dewan Penasihat Pusat GM-FKPPI ini penuh semangat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti