Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Kapal Perang Sudah Tua, TNI AL Segera Lakukan...

Banyak Kapal Perang Sudah Tua, TNI AL Segera Lakukan... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Surabaya -

Markas Besar TNI Angkatan Laut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap armada kapal perang yang dimiliki. Terutama kapal-kapal yang kondisi dan umurnya sudah cukup tua hingga memerlukan penanganan tertentu.

"Evaluasi itu kami lakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono kepada pers usai memimpin upacara Prasetya Perwira 323 orang siswa lulusan Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktupa) di Kodiklatal, Surabaya, belum lama ini.

Baca Juga: Ahmad Basarah ke TNI: Jaga Pancasila Bareng Umat Islam-Nasionalis

Pernyataan orang nomor satu di jajaran TNI AL itu menanggapi peristiwa tenggelamnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Jakarta-541 di perairan timur laut Pulau Kangean, Jawa Timur, pada Selasa (14/7/2020) lalu.

Laksamana Yudo Margono menyebut KRI Teluk Jakarta-541 sangat laik layar dan sudah melewati prosedur tetap TNI AL sebelum melakukan pelayaran. Bahkan, kapal perang jenis Frosch buatan Jerman tahun 1973 dan masuk jajaran TNI AL pada 1993 itu sudah naik dok pada April 2020.

"Itu sudah persyaratan standar sebelum berlayar, termasuk kapal itu melaksanakan L1 dan L2 (latihan 1 dan 2). Jadi, semua sisi teknis dan kesiapan sudah terpenuhi," paparnya.

Namun demikian, lanjut Laksamana Yudo Margono, kapal perang itu mendapat musibah dihantam ombak besar saat berada di perairan timur laut Pulau Kangean hingga mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam. Sebanyak 55 anak buah kapal berhasil menyelamatkan diri.

"Dari sisi umur, kapal itu memang sudah cukup tua dan ada kemungkinan-kemungkinan yang timbul. Tetapi, saya tidak membela diri dan itu murni musibah yang tidak bisa dihindari," ujarnya menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: