Dampak pandemi Covid-19 terhadap pasar properti di Asia Pasifik terasa lebih kuat di kuartal kedua 2020 dibanding kuartal sebelumnya. Hal ini berakibat pada menurunnya volume investasi dan harga sewa di sebagian besar kelas aset komersial di paruh pertama tahun ini.
Lembaga konsultan properti global, Jones Lang LaSalle (JLL), dalam laporannya mengungkapkan volume investasi semester I 2020 turun 32% secara tahunan dengan pelemahan sebesar 39% di kuartal kedua dan penurunan sebesar 26% di kuartal pertama.
CEO Capital Markets, Asia Pacific, JLL Stuart Crow mengatakan penurunan volume investasi terus berlanjut seiring pemberlakuan lockdown dan pembatasan perjalanan. Kondisi ini memengaruhi sejumlah rencana investasi jangka pendek.
Baca Juga: Masalah 12 Tahun Gak Kelar-kelar, Luhut Terus Dimarahi Jokowi
Beberapa negara tercatat mengalami penurunan investasi tahunan terbesar pada kuartal II seperti Singapura (-68%) dan Hong Kong (-65%). Sementara itu penurunan investasi di Australia (-58%), Korea Selatan (-45%), dan China (-15%) diimbangi oleh dimulainya kembali sejumlah aktivitas pada akhir kuartal kedua. Kegiatan investasi di Jepang (-20%) tetap berjalan dengan dukungan transaksi di sektor multi-keluarga dan likuiditas domestik yang kuat.
"Aktivitas transaksi yang menurun tajam pada kuartal kedua mencerminkan kurangnya minat pelaku usaha dan ketidakpastian akan pemulihan pasar. Likuiditas masih sangat tinggi, dan kami berharap aktivitas transaksi mulai pulih pada semester kedua dengan adanya pembukaan kembali aktivitas ekonomi lebih lanjut dan penyesuaian estimasi harga di pasar tertentu," kata Stuart pada Selasa (21/7/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: