Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Airlangga: Indonesia Punya Peluang Lolos dari Jurang Resesi

Menko Airlangga: Indonesia Punya Peluang Lolos dari Jurang Resesi Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelum memimpin rapat kabinet terbatas tentang ketersediaan bahan baku bagi industri baja dan besi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/2/2020). | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan tak ada negara yang aman dari resesi di masa pandemi virus corona, termasuk Indonesia. Meski begitu, Indonesia masih punya peluang lolos dari jurang resesi.

"Tidak ada negara manapun yang aman dari resesi," kata Airlangga di Jakarta.

Baca Juga: Agung Laksono: Saya Percaya ke Airlangga dan Erick Thohir

Untuk Indonesia, lanjut dia, di kuartal kedua pertumbuhan ekonomi juga terancam terkontraksi. Meski begitu, Airlangga menyebut kontraksi pertumbuhan ekonomi yang dialami Indonesia tidak terlalu dalam apabila dibandingkan negara lain.

Ia mencontohkan perekonomian Thailand yang secara teknis sudah resesi akibat pertumbuhannya di kuartal I minus 1,8 persen dan kuartal II minus 11,1 persen. Begitu pun dengan Brasil dan India yang ekonominya minus double digit.

"Alasan pertama karena jurangnya resesi kita tidak sedalam negara lain. Karena di kuartal I, ekonomi Indonesia masih tumbuh positif di 2,97 persen meskipun di kuartal II akan minus," kata Airlangga.

Saat ini, ada dua faktor yang menyangga Indonesia agar tidak jatuh ke jurang resesi yakni belanja pemerintah dan stimulus ekonomi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan dana untuk penanganan virus corona di dalam negeri sebesar Rp695,2 triliun.

"Kita dorong stimulus pemerintah dilakukan dalam bentuk bansos tunai atau cash sehingga diharapkan bisa menaikkan daya beli masyarakat," tuturnya.

Menteri dari Golkar ini juga meminta masyarakat mulai melakukan belanja (spending). Dengan demikian, perekonomian bisa terdongkrak naik lantaran konsumsi rumah tangga menyumbang porsi mayoritas dalam PDB.

"Kalau kami lihat sebagian masyarakat kita dananya di bank naik, jadi lebih banyak orang yang menabung sehingga dana ini tidak turun ke sektor konsumsi," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: